Kapolri Minta Warga Bangkalan Tak Takut Swab

3T yaitu Tracing, Testing dan Treatment untuk mencegah penularan antar manusia tidak meluas dan menekan angka kematian akibat corona.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 20 Jun 2021, 22:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2021, 22:00 WIB
Kapolri
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat berdialog dengan warga Kabupaten Bangkalan.

Liputan6.com, Bangkalan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat tidak takut untuk di swab oleh petugas medis. Swab, kata dia, adalah upaya mendeteksi sedini mungkin penularan Covid-19.

Hasil swab, kata Listyo, akan ditindaklanjuti petugas dengan melakukan 3T yaitu Tracing, Testing dan Treatment untuk mencegah penularan antar manusia tidak meluas dan menekan angka kematian akibat cCrona.

"Orang yang terlambat ketahuan, maka risiko kematian sangat tinggi," kata dia saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Sabtu (19/6/2021).

Bangkalan sendiri telah ditetapkan sebagai kawasan zona merah Covid-19. Lonjakan pasien Covid-19 di Bangkalan terjadi sejak akhir Mei lalu atau pasca libur lebaran. Hingga saat ini yang terpapar telah mencapai 2.660 orang.

Kasus pertama ditemukan di Kecamatan Arosbaya dan hingga saat ini telah menyebar ke empat kecamatan dan juga telah ditetapkan sebagai zona merah yaitu Arosbaya, Kota Bangkalan, Klampis dan Geger.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Lacak Kontak Erat Pasien Covid-19

Vaksin
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat meninjau vaksinasi di Kabupaten Bangkalan

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Hadi Tjahjanto meminta satgas dan semua pihak untuk memperkuat pelacakan terhadap kontak erat pasien positif Corona. Caranya adalah melibatkan petugas posko PPKM Mikro ditingkat desa berbasis RT/RW.

"Isolasi Mandiri harus diawasi ketat, menutup tempat umum, melarang kerumunan, membatasi keluar masuk RT/RW, pencatatan harian," kata Hadi.

Selain upaya-upaya di atas, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan yang tak kalah penting adalah terus mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan Sosialisasikan vaksinasi.

"Untuk mengurangi laju penularan, masyarakat harus tetap pakai masker, lalu 14 hari kedepan tinggal di rumah dan jangan takut di tes Swab dan jangan takut di vaksin atau suntik," ujar Budi.


Ajak Warga Bermasker Keliling Naik Pikap

Sosialisasi Masker
Anggota DPR RI Hasani Bin Zuber dan Anggota DPRD Jatim Nasih Aschal berkeliling naik pikap mengimbau warga Kabupaten Bangkalan agar menggunakan masker

Di tempat lain, Empat Anggota DPRD Jatim asal Bangkalan yaitu Mahfud S.Ag, Mathur Husyairi, Ra Nasih Aschal juga Abdul Halim dan Anggota DPR Hasani Bin Zuber, hari ini bersama-sama mensosialisasikan tentang pentingnya memakai masker di masa pandemi Covid-19.

Cara sosialisasinya pun tak biasa. Menaiki mobil pikap yang disopiri Mahfud S.Ag, para wakil rakyat itu bergantian memberikan himbauan agar memakai masker lewat pengeras suara.

Hasani Bin Zuber mengatakan meski telah ada vaksin, memakai masker adalah cara yang paling efektif mencegah penyebaran penularan virus yang menyerang sistem pernafasan ini.

Maka, kata dia, kepatuhan, kedisiplinan dan kekompakan semua orang untuk memakai masker serta tidak berkerumun dan tidak bepergian akan sangat efektif menekan penyebaran Corona antar manusia.

"Mari pakai masker. Hanya dengan kekompakan masyarakat, pandemi ini bisa diatasi," kata Anggota Komisi VIII DPR itu.

Secara alamiah, penyebaran paling mudah virus corona adalah melalui droplet atau cairan yang menyembur dari mulut.

Tidak hanya saat batuk atau bersin, droplet juga menyembur ketika seseorang berbicara bahkan bernapas.

Droplet bisa hinggap di partikel kecil yang melayang di udara yang disebut aerosol sebelum kemudian menginveksi orang lain. Dengan masker virus akan tertahan sebelum masuk saluran pernapasan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya