Kompleks Kantor Gubernur Kepri Dibobol Maling, Puluhan Unit Komputer Raib

Kompleks perkantoran Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) di Pulau Dompak dibobol maling. Apa motifnya?

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2021, 23:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2021, 23:00 WIB
Ilustrasi Maling di Rumah Korban
Ilustrasi Maling di Rumah Korban

Liputan6.com, Tanjungpinang - Kompleks perkantoran Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) di Pulau Dompak dibobol maling. Sejumlah kantor organisasi perangkat daerah (OPD) kehilangan barang-barang elektronik. Kepolisian Resor (Polres) Tanjungpinang telah membentuk tim untuk memburu pelaku pembobolan.

Kepala Seksi Humas Polres Tanjungpinang Iptu Suprihadi mengatakan, saat ini tim tengah bekerja melakukan penyelidikan kasus tersebut.

"Tim sudah melakukan olah TKP dan memantau CCTV," kata Suprihadi, Rabu (30/6/2021).

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mendukung upaya aparat kepolisian menyelidiki pelaku dan motif pembobolan kantor OPD tersebut. Dia berharap pelaku dapat segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kita apresiasi pihak kepolisian yang telah bertindak cepat menangani perkara ini," ujar Ansar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:


4 Kantor OPD Dibobol Maling

Ansar menyebutkan, setidaknya ada empat kantor OPD yang dibobol maling dalam kurun waktu sebulan terakhir, antara lain Disperindag, Dishub, Dinas UKM dan Koperasi, serta yang terbaru Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).

Khusus kantor DKP, kejadiannya baru-baru ini, yaitu pada Sabtu (19/6/2021). Pelaku diduga membawa kabur sejumlah laptop dan komputer, modus yang sama terjadi di tiga OPD lainnya.

"Dari empat OPD itu, total sudah puluhan unit komputer hilang," ungkap Ansar.

Ansar sudah menginstruksikan masing-masing kepala OPD agar mempersiapkan petugas pengamanan dalam (pamdal) untuk menjaga keamanan kantor dengan memberdayakan tenaga honorer yang ada.

"Kalau hanya mengandalkan personel Satpol PP, jumlahnya terbatas," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya