Liputan6.com, Cilegon - Satu keluarga beranggotakan enam orang, sudah 20 hari menjalani isolasi mandiri dan belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Mereka merupakan warga Kampung Tegal Tong, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Banten.
Sang kepala keluarga, Suharjo, kesehariannya berjualan pecel ayam. Namun, semenjak melakukan isolasi mandiri, mereka tidak bisa mencari nafkah untuk kebutuhan harian. Mendengar informasi ada warga yang belum mendapat bantuan saat isoman ini, polisi Polres Cilegon segera bertindak cepat.
Advertisement
Baca Juga
"Tadi kita berikan paket sembako, ke keluarga Pak Suharjo. Keluarga ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Ini merupakan wujud kehadiran Polri di masyarakat," kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono, Selasa (13/07/2021).
Sigit berharap, posko PPKM tingkat kelurahan ke depannya bisa berfungsi lebih baik dalam menggali informasi dan mendata warga yang terdampak covid-19. Perangkat RT maupun RW, diminta segera menginformasikan ke kelurahan, kecamatan, TNI atau Polri, jika ada warganya yang terpapar Covid-19, agar bisa segera ditangani dengan baik.
"Ke depan, fungsi dari posko PPKM mikro yang berada di setiap RT, RW, dapat bekerja lebih optimal. Sehingga seluruh warga yang melakukan isolasi mandiri dapat terdata dengan baik dan termonitor kondisinya," terangnya.
Bantuan yang diberikan Polres Cilegon berupa dua karung beras, mi instan, telur, minyak goreng, air mineral, dan masker. Jika ada warga terdampak atau terpapar covid-19, ketua RT atau RW diminta tidak segan memberitahu ke TNI, Polri, maupun kelurahan.
"Bantuan dari Polri, setidaknya bisa sedikit meringankan beban keluarga yang sedang isolasi mandiri," kata Kapolsek Ciwandan, AKP Ali Rahman, Selasa (13/7/2021).