Bisnis Prostitusi Online di Kota Gorontalo Tak Lekang Diadang PPKM

Tak sedikit dari mereka kerap menawarkan jasa prostitusi online di Gorontalo.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 28 Agu 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2021, 19:00 WIB
Sejumlah PSK saat diamnakan di Mapolres Gorontalo Kota untuk menjalani pemeriksaan (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Sejumlah PSK saat diamnakan di Mapolres Gorontalo Kota untuk menjalani pemeriksaan (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Meski di tengah situasi Pandemi Covid-19, bisnis prostitusi di Kota Gorontalo kian menjamur. Bahkan, tak sedikit dari pekerja prostitusi ini menawarkan jasa esek-esek melalui aplikasi online.

Kali ini, tim Ops Pekat Polres Gorontalo Kota berhasil mengamankan sejumlah wanita yang merupakan pelaku prostitusi. Mereka diamankan dari beberapa hotel dan penginapan yang ada di wilayah hukum Kota Gorontalo.

IPDA Feri Abdullatif, KBO Sabhara Polres Gorontalo Kota itu mengaku, jika operasi kali itu mereka, menyisir sejumlah hotel dan penginapan yang diduga menjadi tempat praktek prostitusi.

"Sebelum kami melakukan operasi, kami cek keberadaan mereka satu-persatu melalui aplikasi dan setelah itu kami datangi dan langsung diamankan," kata IPDA Abdullatif. 

Sementara Kapolres Gorontalo Kota AKBP Suka Irawanto mengatakan, kegiatan Operasi Pekat II Tahun 2021 merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun dilaksanakan. Operasi itu dalam rangka memberantas penyakit masyarakat dan menciptakan situasi kamtibmas aman dan kondusif. 

"Jadi tidak hanya menyisir tempat prostitusi saja, kami juga menyasar penjualan miras, perjudian hingga premanisme," kata Kapolres Suka Irawanto.

Lanjut Irawanto, dari hasil operasi personel Polres Gorontalo Kota, kali ini berhasil mengamankan 12 orang yang terdiri dari 9 orang wanita dan 3 orang pria. Saat ini, mereka masih diamankan di Polres Gorontalo Kota untuk menjalani pemeriksaan.

Sebab, kata Irawanto, bisnis prostitusi ini sudah sangat meresahkan. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM, seharusnya penyakit masyarakat seperti ini tidak ada.

"Jadi, mereka kami sudah lakukan pemeriksaan terlebih dahulu yang kemudian dimintakan orangtua mereka untuk menjemput," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya