Instruksi Pemkot Bandung untuk ASN Pada Hari Kesaktian Pancasila

Berkaitan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak melakukan kegiatan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 01 Okt 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 07:00 WIB
FOTO: Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA: Sejumlah Pramuka mengabadikan patung tujuh pahlawan revolusi di Monumen Pancasila Sakti (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Berkaitan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak melakukan kegiatan. Namun, aparatur sipil negara (ASN) bisa mengikuti upacara secara virtual dari pemerintah pusat.

"Kalau 1 Oktober besok berdasarkan aturan dari pusat kita tidak boleh mengadakan apel. Karena kita (Kota Bandung) masih PPKM level 3. Hanya bisa ikuti daring lewat Youtube saja dari pemerintah pusat. Warga kewilayahan mulai kelurahan dan kecamatan bisa mengikutinya," kata Kepala Bidang Bina Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol) Kota Bandung Aswin Sulaeman, Kamis (30/9/2021).

Aswin mengungkapkan, saat ini level risiko penularan Covid-19 Kota Bandung sudah rendah atau zona kuning. Untuk itu, semua pihak harus terus menjaga kondisi tersebut agar bisa lebih baik lagi. Selain itu, ia pun mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga situasi Kota Bandung yang kondusif.

"Mari jaga Kota Bandung agar tetap kondusif. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Sebagai warga wajib saling menghargai dan memahami," ujarnya.

Menurut Aswin, melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin merupakan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan disiplin prokes berarti telah mencegah penularan covid-19.

"Di masa pandemi ini kita saling ingatkan. Salah satunya menjaga prokes," cetusnya.

Berkaitan dengan Hari Kesaktian Pancasila, Aswin berpesan agar warga selalu mengamalkan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila. "Mulai dari sila 1 sampai 5 kita pahami dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya.

Untuk menumbuhkannya, Aswin mengaku telah memiliki kader penggerak kebangsaan. Kader ini ada seluruh kecamatan di Kota Bandung.

"Kita pilih 30 orang sebagai penggerak di tiap kecamatan. Mereka merangkul masyarakat dalam pengamalan Pancasila di tiap wilayah. Pemahaman tentang kebangsaan, wawasannya juga sosial kepada masyarakat. Keterlibatan warga itu harus diperhatikan," tuturnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya