Liputan6.com, Pekanbaru - Jerat dari tali baja kembali membuat satwa liar dilindungi di Riau menemui ajalnya. Kali ini adalah beruang madu yang tewas setelah berhari-hari terjerat di kawasan hutan produksi, Minas, Kabupaten Siak.
Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mahfud menjelaskan, pihaknya mendapat laporan beruang mati dari kelompok tani madu hutan di daerah itu. Tak lama setelah itu, petugas datang ke lokasi.
Advertisement
Baca Juga
Bersama masyarakat dan kelompok tani tadi, personel BBKSDA Riau menyusuri lokasi. Di sana, petugas menemukan beruang tadi mati dan sudah mengeluarkan bau tak sedap.
"Bangkainya dibawa ke BBKSDA Riau di Pekanbaru, kemudian dilakukan nekropsi atau bedah bangkai," kata Mahfud, Rabu siang, 10 November 2021.
Menurut hasil nekropsi oleh tim medis BBKSDA Riau, beruang madu jantan itu telah tiga hari mati. Kematiannya dipicu oleh jerat di kaki sehingga beruang tidak bisa mencari makan serta minum.
"Beruang sebelum mati mengalami dehidrasi dan kelaparan," ucap Mahfud.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Sapu Jerat
Sebelum ditemukan terjerat dan mati, beruang ini sempat berkonflik dengan masyarakat di sekitar kawasan itu. Beberapa hari sebelum itu, beruang datang ke lokasi kelompok tani madu.
"Beruang itu memakan stup madu milik kelompok tani," ucap Mahfud.
BBKSDA Riau tidak mau menyimpulkan apakah jerat itu dipasang oleh warga yang tak ingin beruang mengganggu lokasi penangkaran madu.
"Tindakan yang dilakukan adalah operasi sapu jerat di kawasan itu agar tidak memakan korban satwa liar lagi," terang Mahfud.
Advertisement