Liputan6.com, Balikpapan - Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait kebakaran besar yang terjadi Jalan Gunung Polisi Kelurahan Baru Ilir Balikpapan Barat. Di mana akibat kebakaran yang menghanguskan lebih 80 rumah, sebanyak 176 kepala keluarga dengan jumlah 543 jiwa harus kehilangan tempat tinggalnya.
Untuk itu, pihak kepolisian menerjunkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kebakaran pada Jumat siang (17/12/2021).
Petugas ini memeriksa puing-puing bekas kebakaran di salah satu lokasi rumah yang diduga kali pertama api muncul. Rumah tersebut di kawasan RT 47 Kelurahan Baru Ilir Balikpapan Barat milik warga bernama La Baha.
Advertisement
Sejumlah benda seperti kabel serta abu dimasukkan ke dalam plastik bening bertuliskan Labfor Mabes Polri. Olah TKP sendiri dimulai pukul 10.45 wita. Di mana Tim Labfor Mabes Polri di pimpin oleh Kompol Agus dan satu personel Aipda Fikri.
Dalam olah TKP juga diikuti oleh personil Ditreskrimum Polda Kaltim, Tim Inafis Polresta Balikpapan serta unit Jatanras Polsek Balikpapan Barat.
Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Totok Eko Darminto mengungkapkan bahwa usai dilakukan olah TKP oleh Tim Labfor Mabes Polri cabang Surabaya kemudian diteliti di laboratorium.
"Ya tadi yang dibawa itu ada kabel sama arang. Untuk hasil belum diketahui, hasilnya nanti dari kami sampaikan," terang Kompol Totok.
Dia menyebut bahwa api kali pertama berasal dari rumah La Baha, di mana rumah tersebut sudah dua tahun tidak dihuni. "Asal api dari rumah la baha rumah kosong yang sudah dua tahun tidak ditempati. Kemudian saksi yang melihat langsung mendobrak. Di rumah itu tidak ada perabot apapun yang ada hanya listrik 450 watt yang dinyalakan hanya yang di depan rumah saja, " katanya..
Sementara itu,usai kebakaran Pemerintah Kota Balikpapan memberikan status tanggap darurat selama 7 hari.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tanggap Darurat
Sementara itu, pasca kebakaran Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memberikan status tanggap darurat selama 7 hari.
Asisten 1 Sekdakot Balikpapan, Saiful Bahri saat mengunjungi posko kebakaran Baru Ilir, mengatakan dari awal Pemkot Balikpapan sudah mengambil langkah-langkah untuk penanganan ratusan jiwa korban kebakaran.
“Langkah-langkah yang dilakukan Camat dan Lurah sejauh ini memberikan tempat penampungan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk meminjam bekas mes Wisma Patra ini agar bisa digunakan untuk penampungan,” terang Saiful Bahri.
Meski pun sebagian warga membuat tempat penampungan sendiri di luar posko utama, Saiful menyebut penampungan di Wisma Patra ini sangat layak untuk dijadikan tempat penampungan korban kebakaran.
“Kalau diliat tempat ini sangat layak untuk penampungan, kita sudah pasang listrik, air dan keperluan lainnya, untuk penampungan sementara layak lah. Tapi memang sebagian (korban) ada yang ngungsi di luar posko,” paparnya.
Lanjut Saiful selama tujuh hari ke depan Pemkot memberi status tanggap darurat. Para korban ini selama tanggap darurat akan diberikan subsidi berupa makan tiga kali sehari, pagi, siang dan malam.
“Saya perintahkan ke camat dan lurah jangan sampai ada korban yang tidak dapat makan, tim medis kami siapkan 24 jam di sini secara bergantian,” katanya.
Nantinya setelah masa tanggap darurat berakhir, para korban kebakaran akan diberikan uang untuk biaya sewa rumah beberapa bulan ke depan. Selain itu para korban juga akan diberikan perlengkapan peralatan rumah tangga untuk digunakan saat menyewa rumah.
“Setelah 7 hari kita proses biaya sewa rumah untuk mereka mencari sewa rumah, dan barang-barang yang di serahkan ini sebagian kelengkapan mereka saat menempati rumah sewaan nantinya, karena kelengkapan ini saya liat ada perlengkapan dapur dan lainnya,” ucap Saiful.
Advertisement
Posko Korban Kebakaran
Lantaran terdapat sejumlah posko berdiri di beberapa titik lokasi kebakaran, Lurah Baru Ilir Munir Achmad menegaskan bahwa posko resmi untuk penerimaan dan penyaluran bantuan korban kebakaran hanya satu, yakni di Wisma Patra, tepatnya di belakang apartemen Pertamina.
“Kami menginformasikan bahwa hanya ada 1 posko untuk penerima bantuan korban kebakaran Baru Ilir ini, tidak ada di lain, di posko ini tercatat, baik saat menerima bantuan maupun saat menyalurkan tercatat semua, sehingga memudahkan pengontrolan dan barang keluar masuk ada tercatat dan satu pintu,” tegas Munir saat ditemui di Posko Kebakaran Baru Ilir.
Dia menyebut, ada sejumlah tenda yang didirikan oleh warga di beberapa titik hanya untuk penampungan para korban sementara. Dan itu bukan posko resmi yang didirikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
“Posko hanya satu, yang lain itu hanya tempat penampungan warga sementara saja,” tegasnya kembali.
Sejauh ini lanjut Munir, total ada 176 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 543 orang yang tercatat menjadi korban dalam kebakaran besar tersebut.
“Tadi pagi ada penambahan 1 KK lagi korban kebakaran, jumlah total hari ini 176 KK dengan jumlah jiwa 543 jiwa,” ujarnya.
Sementara itu, bantuan berupa perlengkapan rumah tangga dan seragam anak mulai disalurkan oleh Dinas Sosial Kota Balikpapan. Tercatat ada 175 paket yang diterima di Posko Wisma Patra pagi ini.
“Sumbangan dari berbagai instansi, organisasi dan masyarakat sebagian sudah masuk dan sudah kita salurkan ke korban, termasuk makanan dari Dinas Sosial dan BPBD sudah kita salurkan,” terangnya.
Munir mengatakan, untuk masyarakat yang hendak menyalurkan bantuan kedepannya diminta berupa uang saja. Karena menurutnya untuk bantuan berupa barang sudah berlebihan.
“Kedepannya diupaya berupa uang saja untuk bantuannya, setiap uang yang masuk tercatat dan jelas, dan membagikannya juga enak jika uang. Karena barang yang lain juga sudah berlebihan, dan ada terus masuknya, kami imbau jika bertanya apa yang mau didonasikan cukup uang saja, alamatnya di Wisma Patra di belakang apartemen Pertamina,” tandasnya.