Erick Thohir dan Ganjar Sambangi USU Bahas Indonesia Emas

Erick berterima kasih kepada Presiden Jokowi karena menolak ekspor bahan mentah pada pertemuan internasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jan 2022, 20:36 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2022, 13:26 WIB
Erick Thohir saat menjadi keynote speaker Konferensi Indonesia Emas di Universitas Sumatera Utara. (Istimewa)
Erick Thohir saat menjadi keynote speaker Konferensi Indonesia Emas di Universitas Sumatera Utara. (Istimewa)

Liputan6.com, Medan - Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Tengah menjadi keynote speaker pada Konferensi Indonesia Emas yang diadakan oleh Pemerintah Mahasiswa (Pema) Universitas Sumatera Utara. Keduanya memaparkan di hadapan civitas academica USU dan ribuan mahasiswa.

Konferensi mengangkat tema “Grand Design Menuju Indonesia Emas 2045: Mengulas Visi Indonesia Maju Presiden Jokowi”. Erick Thohir hadir secara langsung sedangkan Ganjar Pranowo hadir via online di Auditorium USU, Minggu (9/1/2022)

Erick menyampaikan, dalam mewujudkan Indonesia Emas dalam visi Indonesia Maju harus ada kemandirian. Termasuk dalam kemandirian energi dan sumber daya alam yang dimiliki.

Erick berterima kasih kepada Presiden Jokowi karena menolak ekspor bahan mentah pada pertemuan internasional. Hal itu menurut dia hal yang berani dan akan menyelamatkan SDA bangsa ini.

“Terima kasih kepada Bapak Presiden tidak mau tanda tangan, karena ketika tanda tangan, role nya kita kirim tanpa ada supply chance,” ujar Erick.

Sehingga, saat ini pemerintahan Presiden Jokowi telah tegas memberhentikan ekspor bahan mentah. Dia yakin akan membuat SDA akan mampu berdampak besar bagi bangsa ini.

Indonesia Emas

Senada dengan Erick, Ganjar juga mengapresiasi kerja pemerintahan Jokowi. Ganjar yakin Indonesia Emas akan terwujud karena Presiden Jokowi telah membangun infrastruktur dan SDM.

“Pak Presiden telah memberikan itu, tinggal kita yang menerjemahkan. Infrastruktur pun sudah ada,” ujar Ganjar.

Pemerintahan Jokowi memang sangat fokus dalam membangun infrastruktur. Di era Jokowi telah lebih dari 1.500 kilometer jalan dibangun yang dapat meningkatkan konektivitas dan ekonomi masyarakat. Bukan hanya jalan, tetapi bendungan, bandara, perbatasan tak luput dari perhatian pemerintahan Presiden Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya