Angka Kemiskinan di Kota Cirebon Naik Imbas Pandemi Covid-19

Indikator meningkatnya angka kemiskinan berdasarkan perkembangan kesejahteraan warga Kota Cirebon antarwaktu sepanjang Pandemi Covid-19

oleh Panji Prayitno diperbarui 08 Jan 2022, 04:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2022, 04:00 WIB
Angka Kemiskinan Kota Cirebon Naik Imbas Pandemi Covid-19 Versi BPS
Sejumlah aplikasi seputar informasi Kota Cirebon dapat diunduh melalui ponsel pintar. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Pandemi Covid-19 berdampak kepada kondisi sosial di Kota Cirebon. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon mencatat angka kemiskinan pada tahun 2021 meningkat.

Kepala BPS Kota Cirebon Jon Kasmuri menyebutkan, sepanjang tahun 2021, angka kemiskinan mencapai 10,3 persen. Jumlah terebut meningkat 9,52 persen ribu orang dibandingkan tahun 2020.

"Jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan tahun 2021 mencapai 31,98 ribu. Meningkat dibanding tahun 2020 30,61 ribu orang," kata Joni, Jumat (7/1/2022).

Dia menyebutkan, indikatornya berdasarkan perkembangan kesejahteraan warga Kota Cirebon antar waktu. Joni menyebutkan, sumber data dari hasil Survei sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan proyeksi penduduk baik kabupaten maupun kota tahun 2015 - 2025.

Dia menjelaskan, dalam publikasi tersebut menyajikan data dari berbagai aspek yang lebih terukur. Untuk garis kemiskinan di Kota Cirebon di tahun 2021 sebesar Rp 467.248, 00 per kapita per bulan.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 457.954,00. Dia menyebutkan, selama periode 2020 hingga 2021 terjadi kenaikanan garis kemiskinan sebesar Rp 9.294,00 per kapita per bulan atau naik 2,03 persen,” tambah Joni.

Sementara, pada Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Cirebon meningkat dari 1,68 pada tahun 2020 menjadi 2,22 pada tahun 2021.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tingkat Pengangguran

"Hal ini telah menandakan bahwa jarak pengeluaran antara penduduk miskin dengan garis kemiskinan semakin jauh. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Cirebon terjadi kenaikan dari 0,40 pada tahun 2020 menjadi 0,68 pada tahun 2021. Hal ini juga menandakan bahwa ketimpangan atau gap pengeluaran diantara penduduk miskin itu sendiri semakin besar,” sebut dia.

Joni mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Cirebon pada posisi Agustus 2021 sebesar 10,53 persen. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2021 sebanyak 155.798 orang, turun 702 orang dibanding Agustus 2020.

Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurun 0,89 persen poin dari 63,76 persen di Agustus 2020 menjadi 62,87 di Agustus 2021.

BPS Kota Cirebon mencatat, dalam setahun terakhir, pengangguran menurun 765 orang. Sementara TPT yang turun dari 10,97 di Agustus 2020 menjadi 10,53 persen pada Agustus 2021.

“Penduduk yang bekerja sebanyak 139.397 orang, bertambah 63 orang dibandingkan kondisi Agustus 2020,” jelasnya.

Sepanjang 2021 terdapat 36.885 orang terdampak Covid-19 atau 14,88 persen. Yang terdiri dari pengangguran karena Covid-19, sebanyak 5.511 orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 1.513 orang.

Sementara yang tidak bekerja karena Covid-19 mencapai 2.065 orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 27.796 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya