Liputan6.com, Cirebon Hamparan rumput ilalang nampak tumbuh hijau dan tinggi di area Museum Keraton Kanoman Cirebon. Salah satu bangunan yang menjadi sumber sejarah perjalanan peradaban Cirebon tersebut kini kondisinya memprihatinkan.Â
Pantauan di lokasi, kondisi bangunan museum rusak perlu direnovasi. Sementara itu, kondisi atap dan plafon di beberapa titik bagian dalam museum nampak rusak.Â
"Atap plafon rusak bocor sehingga mempengaruhi dinding tembok jadi lembab imbasnya ke koleksi benda bersejarah di museum ini," kata Juru Bicara Kasultanan Kanoman Cirebon Ratu Raja Arimbi Nurtina, Rabu (26/3/2025).
Advertisement
Arimbi mengaku, bersama keluarga dan pengelola museum kerap memindahkan beberapa koleksi benda pusaka di dalam museum. Terutama koleksi benda pusaka yang terbuat dari kayu.Â
Ia menyebutkan, air selalu masuk ke dalam museum setiap kali hujan besar melanda Kota Cirebon. Kondisi tersebut mempengaruhi banyak koleksi benda dalam museum.
"Tiap kali hujan datang kami selalu beberes mengangkut dan memindahkan beberapa koleksi museum ke tempat yang aman terhindar dari air hujan yang masuk ke dalam," kata Arimbi.Â
Kendati demikian, pihak Kasultanan Kanoman Cirebon mengaku tak tinggal diam. Mereka, kata Arimbi terus melakukn upaya pembenahan secara bertahap.Â
Jejak Leluhur
Bahkan, kata dia, sejumlah kolega hingga stakeholder dan turut membantu menunjang upaya renovasi museum tersebut. Terutama bagian atap sehingga bisa lebih tertutup dan terhindar dari rembesan air hujan.
"Ada beberapa stakeholder yang membantu sehingga museum kami secara bertahap direnovasi," ujarnya.Â
Arimbi tak menampik pentingnya peran dan kesadaran masyarakat terutama pemerintah dalam upaya melestarikan museum yang ada di Kasultanan Kanoman Cirebon ini. Ia mengaku, banyak ritual dan tradisi yang masih dilestarikan di Kasultanan Kanoman Cirebon.Â
Namun, upaya tersebut dianggap masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya akses masuk Keraton Kanoman yang terhalan aktivitas pasar tradisional.Â
"Koleksi museum kami ada ratusan dan ini menjadi penting untuk dilestarikan dirawat karena sebagai bukti dan jejak sejarah leluhur membangun peradaban Cirebon," ujar Arimbi.
Advertisement
