Liputan6.com, Yogyakarta - Peringatan Isra Miraj di Yogyakarta selalu menghadirkan tradisi Rajaban Burak atau Hajat Dalem Yasa Peksi Burak oleh Keraton Yogyakarta. Tradisi ini jelas berkaitan dengan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad.
Kata yasa berarti membuat atau mengadakan dan kata peksi berarti burung. Sementara, burak adalah Buraq, makhluk yang diyakini menjadi kendaraan nabi saat melakukan Isra Miraj.
Tradisi Rajaban Burak diawali dengan pembuatan peksi burak, pohon buah dan pohon bunga. Peksi burak dibuat menggunakan buah dan kulit jeruk bali.
Advertisement
Kulit tersebut dibentuk dan diukir menyerupai badan, leher, kepala, dan sayap burung. Burung jantan diberi jengger (pial) untuk membedakannya dari burung betina.
Baca Juga
Masing-masing peksi burak akan diletakkan di atas sebuah susuh atau sarang, yang dirangkai dari daun kemuning sebagai tempat bertengger. Kemudian Peksi Burak dan susuh ini diletakkan di bagian paling atas dari pohon buah, dengan disangga ruas-ruas bambu.
Penyusunan peksi burak dilaksanakan sejak pagi hari oleh para kerabat dan abdi dalem putri. Permaisuri dan putri sulung sultan akan memimpin jalannya pembuatan peksi burak. Pekerjaan membuat peksi burak, miniatur pohon buah-buahan, merangkai bunga melati, dan kantil hanya boleh dilakukan oleh para kerabat dekat sultan seperti isteri pangeran, wayah dalem atau cucu, dan sentana dalem.
Sedangkan pembuatan pohon bunga atau taman bunga dilakukan oleh para abdi dalem wanita. Proses ini diselenggarakan hingga menjelang waktu salat zuhur di Bangsal Sekar Kedhaton, yang berada di wilayah Keputren.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Diarak ke Masjid Gedhe
Selepas salat asar, peksi burak yang telah selesai dirangkai akan diarak menuju Masjid Gedhe. Sebelum prosesi arak-arakan, Abdi Dalem Punokawan Kaji akan memimpin doa bersama yang diikuti semua hadirin yang ada di Bangsal Sekar Kedhaton.
Setelah selesai doa bersama Abdi Dalem Punakawan Kaji dibantu Abdi Dalem Suranata dan Kanca Abrit, akan membawa peksi burak menuju Masjid Gedhe.
Peksi Burak akan dibawa melewati halaman tengah atau pelataran keraton, keluar melalui Regol Kamandungan Lor, melewati Jalan Rotowijayan, kemudian menuju Masjid Gedhe yang berada di sisi barat Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta.
Sesampainya di Masjid Gedhe, Abdi Dalem Suranata yang bertugas akan menyerahkan Peksi Burak kepada Abdi Dalem Pengulon Masjid Gedhe.
Penyerahan dilanjutkan dengan doa permohonan keselamatan dan kesehatan untuk kelestarian Keraton Yogyakarta, dan kesejahteraan rakyat pada umumnya.
Setelah peksi burak diterima dan selesai didoakan, maka semua abdi dalem yang membawa arak-arakan peksi burak akan undur diri untuk kembali ke Keraton Yogyakarta.
(Tifani)
Advertisement