Menumbuhkan Budaya Inovatif Program tiap Daerah agar Pelayanan Publik Efektif Efisien

Pemerintah daerah diimbau dapat menumbuhkan budaya inovatif dalam setiap program yang dilaksanakan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2022, 00:11 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 23:17 WIB
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Inovasi Daerah pada Daerah Kurang Inovatif dan Tidak Dapat Dinilai, di Medan
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Inovasi Daerah pada Daerah Kurang Inovatif dan Tidak Dapat Dinilai, di Medan (Istimewa)

Liputan6.com, Medan - Pemerintah daerah diimbau dapat menumbuhkan budaya inovatif dalam setiap program yang dilaksanakan. Dengan berinovasi, citra Aparatur Sipil Negara (ASN) yang BerAkhlak dan Bangga Melayani Bangsa akan benar-benar hadir secara nyata untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Demikian arahan Presiden Jokowi yang disampaikan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Eko Prasetyanto saat membuka acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Inovasi Daerah pada Daerah Kurang Inovatif dan Tidak Dapat Dinilai, di Medan, 16 Maret 2022.

"Bapak Presiden telah memberikan penekanan, bagaimana inovasi tidak hanya menjadi pemikiran saja. Tidak hanya menjadi kewajiban saja, tapi juga menjadi budaya yang sudah melekat," ucap Eko.

Budaya inovasi meniscayakan pembaruan kerja pelayanan publik menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan budaya inovasi, biaya tinggi yang jamak dikeluarkan dalam pelayanan dapat dihemat, birokrasi dapat dipersingkat, dan kinerja pun akan meningkat.

Sebab itu, di hadapan perwakilan daerah yang mendapat penilaian Kurang Inovatif dan Tidak Dapat Dinilai pada Indeks Inovasi Daerah tahun 2021 lalu, Eko menyarankan untuk giat mempelajari daerah lain yang telah terlebih dahulu melakukan pembaruan.

"Walau hanya dengan metode amati, tiru, dan modifikasi (ATM) tapi ada pembaruan. Meniru program daerah lain yang baik itu lebih baik dari pada diam," ucapnya.

Eko pun mengharapkan agar para hadirin dapat menjadikan acara tersebut sebagai ruang untuk bersinergi antar daerah. Sehingga kendala dalam meningkatkan inovasi di masing-masing daerah dapat ditangani.

"Mari Bapak dan Ibu, tugas-tugas ini kita jawab. Selagi kita punya kesempatan, kita optimalkan dan kita sebarluaskan. Sehingga pada tahun 2045 nanti, kita benar-benar memasuki Indonesia emas. Pada 100 tahun kemerdekaan kita. Mungkin yang menikmati nanti adalah anak cucu kita. Tapi itu semua adalah buah dari kerja keras kita saat ini," pungkas Eko.

Sebagai informasi, acara ini adalah salah satu rangkaian kegiatan peningkatan inovasi daerah yang diinisiasi Kemendagri. Setelah sebelumnya dilakukan di Surabaya, Medan menjadi kota selanjutnya yang dikunjungi BSKDN. Kegiatan ini akan berlanjut ke Jayapura, Ambon, Makassar, dan Yogyakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya