Mengenal Mandok Hata, Tradisi Malam Tahun Baru Suku Batak

Tradisi mandok hata menjadi momen yang paling ditunggu bagi masyarakat Suku Batak, terutama bagi mereka yang merantau. Malam tahun baru pun menjadi kesempatan untuk pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 01 Jan 2025, 01:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2025, 01:00 WIB
Ilustrasi malam pergantian tahun, perayaan Tahun Baru
Ilustrasi malam pergantian tahun, perayaan Tahun Baru. (Photo by Capture Blinks from Pexels)

Liputan6.com, Medan - Mandok hata merupakan tradisi malam tahun baru yang dilaksanakan masyarakat Suku Batak di Sumatra Utara. Tradisi ini dilakukan dengan berbicara di depan keluarga saat malam pergantian tahun.

Mengutip dari kemenparekraf.go.id, secara harfiah, mandok hata berarti mengucapkan kata. Nama tersebut diambil dari kata mandok yang berarti mengucapkan dan hata yang berarti kata.

Sesuai namanya, tradisi ini memberikan kesempatan bagi setiap anggota keluarga untuk mengucapkan maaf dan harapan di tahun baru. Tradisi ini diawali dengan ibadah di gereja bagi masyarakat Suku Batak yang beragama Kristen pada malam hari di 31 Desember.

Sepulang dari gereja, mereka pulang ke rumah masing-masing untuk berkumpul bersama keluarga. Sambil menunggu malam pergantian tahun, biasanya akan ada acara makan malam dan bernyanyi bersama.

Setelahnya, mereka akan tidur dan menunggu malam pergantian tahun. Tepat pukul 12 malam, perayaan pergantian tahun diawali dengan pesta kembang api.

Usai pesta kembang api, semua anggota keluarga berkumpul bersama dalam satu ruangan dan memulai acara ibadah pergantian tahun dengan rangkaian yang mengikuti ibadah gereja. Usai acara ibadah selesai, baru dilakukan tradisi mandok hata.

Tradisi mandok hata dimulai dari anggota keluarga termuda dan ditutup oleh kepala keluarga. Setiap anggota keluarga dapat mengungkapkan terima kasih, puji syukur, maaf, introspeksi diri, resolusi, maupun harapan di tahun baru. Mereka juga bisa memberi nasihat kepada anggota keluarga yang lebih muda.

Tradisi yang berlangsung selama 2-3 jam ini ditutup dengan saling bersalaman dan mengucapkan selamat tahun baru. Beberapa orang ada yang melanjutkan perayaan tahun baru, tetapi ada juga memilih beristirahat.

Tradisi mandok hata menjadi momen yang paling ditunggu bagi masyarakat Suku Batak, terutama bagi mereka yang merantau. Malam tahun baru pun menjadi kesempatan untuk pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga.

 

Penulis: Resla

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya