Liputan6.com, Yogyakarta - Krecek merupakan bahan makanan yang kerap ditemui di aneka masakan khas Yogyakarta, yang paling sering dijumpai olahan sambal krecek sebagai pendamping gudeg. Krecek biasanya terbuat dari kulit sapi kering yang dipotong kecil-kecil, lalu digoreng.
Namun, di Yogyakarta, rupanya juga dapat menemui krecek berbahan dasar kulit kerbau khas Tana Toraja. Krecek Bu Ipik merupakan salah satunya. Dia merupakan produsen krecek dan olahan kulit lainnya yang cukup tersohor di Yogyakarta.
Bu Ipik memproduksi krecek di kediamannya yang terletak di Jalan Gebangan, Palbapang, Klodran, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul. Di halaman rumahnya dipenuhi dengan kulit yang sedang dijemur.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan di dalam rumah, para karyawannya sibuk menggoreng kulit-kulit yang sudah kering. Krecek Bu Ipik sudah beroperasi sejak tahun 1980-an.
Tidak hanya menggunakan kulit sapi sebagai bahan baku, Bu Ipik juga menggunakan kulit kerbau dalam mempoduksi kreceknya.
"Kulit kerbau dan sapi itu berbeda, secara cita rasa jauh gurih dari kulit sapi. Selain itu, kulit kerbau lebih renyah setelah digoreng," kata Bu Ipik pada Kamis (12/05/2022).
Bahan baku kulit kerbau ini ia beli langsung dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mendapatkan kulit kerbau yang berkualitas. Proses pembuatan krecek atau rambak kulit ini juga cukup memakan waktu.
Kulit kerbau harus dibersihkan dan dihilangkan bulu-bulunya sampai bersih lalu direbus. Setelah mengalami proses perebusan kulit kerbau kemudian dipotong kecil-kecil, lalu kulit kerbau dijemur di bawah terik matahari.
Proses penjemuran dapat memakan waktu hingga satu minggu atau lebih saat cuaca sedang tak bersahabat. Kulit kerbau harus benar-benar dijemur hingga kering, agar renyah saat digoreng.
Proses penggorangan krecek-krecek ini juga terbagi menjadi beberapa tahapan. Kulit kering akan digoreng dalam minyak panas sampai mengembang, kemudian didinginkan kembali.
Setelah dingin, krecek setengah matang tersebut kembali digoreng dalam minyak panas dengan api kecil. Total lama penggorengan krecek-krecek ini adalah delapan jam.
Bu Ipik mengungkapkan krecek terbagi menjadi beberapa kelas berdasarkan ketebalannya, mulai dari nomor satu hingga nomor tiga. Krecek berbahan dasar kulit kerbau biasanya masuk dalam kualitas nomor satu, sehingga tak heran selalu diburu oleh para pelanggannya.
Para pelanggan krecek kulit kerbau Bu Ipik biasanya dapat datang langsung ke tempat produksi krecek miliknya. Namun, tak jarang Bu Ipik juga menjual krecek kerbau buatannya di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Harga krecek kulit kerbau Bu Ipik dibanderol mulai dari Rp85.000 hingga 140.000 per kilogram.
Â
Penulis: Tifani