Liputan6.com, Medan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meyakinkan masyarakat bahwa daging hewan ternak seperti, sapi, kerbau dan kambing atau domba, aman dikonsumsi. Kondisi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, semakin menurun jumlahnya.
Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi di rumah dinasnya, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Selasa, 24 Mei 2022, menjawab pertanyaan wartawan soal perkembangan penyebaran PMK pada hewan ternak di Sumut.
Gubernur Edy meminta masyarakat untuk tidak panik berlebihan, seperti melakukan penjualan hewan ternak tanpa kendali, termasuk kekhawatiran mengonsumsi daging.
Advertisement
Baca Juga
"PMK bisa dikendalikan dan tidak bersifat zoonosis, tidak dapat menular atau menginfeksi manusia," ucapnya.
Disampaikan Edy Rahmayadi, saat ini ada 2.600 ekor ternak, terdiri dari kambing, sapi, kerbau, dan domba yang terindikasi PMK. Namun dari jumlah itu, belum ditemukan laporan adanya kematian.
"Kita berusaha melakukan pengendalian, seperti dengan cara mengisolasi hewan ternak yang terkena dan langsung diobati," jelasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jangan Dibesar-besarkan
Edy Rahmayadi berharap kepada masyarakat, khususnya pihak terkait tidak membesar-besarkan masalah ini, dan membuat kekhawatiran berlebihan di tengah rakyat.
Apalagi, lanjutnya perayaaan Idul Adha tahun ini kurang dari 2 bulan lagi, dan permintaan hewan ternak untuk kurban tinggi.
"Masalah ini bisa kita selesaikan dengan baik. Dinas terkait terus bekerja mengendalikan penyebaran PMK di Sumut," sebutnya.
Adapun 2 langkah yang saat ini tengah dilakukan, yakni membatasi keluar masuk hewan ternak antarprovinsi, dari dan ke Sumut.
"Upaya ini juga dilaksanakan bersama TNI dan Polri, serta unsur Forkopimda, termasuk pemerintah kabupaten dan kota," sebutnya.
Advertisement
21 Ekor Hewan Ternak Positif PMK
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap menjelaskan, hingga saat ini hewan ternak yang sudah dipastikan positif PMK sebanyak 21 ekor. Angka ini merupakan angka yang disampaikan pekan lalu dan belum ada penambahan.
"Kalau yang terindikasi ya, tetapi untuk yang positif, ada 21 ekor. Jadi itu masih indikasi," sebut Azhar.
Sedangkan keberadaannya secara menyeluruh, belum ada hewan ternak yang terindikasi mati akibat PMK. Ternak yang sempat tertular, juga telah ditangani dan makin membaik. Termasuk penanganan untuk pengobatan, masih tertangani oleh pemerintah daerah.
"Sesuai arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, kita sudah membentuk Tim Pengendalian PMK. Insya Allah, dengan kebersamaan, wabah ini bisa kita atasi bersama," sebutnya.