PSPS Riau Vs Kelantan FC Batal, Panpel Jelaskan Duduk Perkara Rp40 Juta untuk Pengamanan

Pembatalan pertandingan persahabatan antara PSPS Riau melawan Kelantan FC dari Malaysia di Stadion Utama Pekanbaru pada Selasa, 12 Juli 2022, masih menjadi perbincangan, khususnya uang pengamanan Rp40 juta.

oleh M Syukur diperbarui 15 Jul 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2022, 14:00 WIB
Ketua Panpel laga PSPS Riau Vs Kelantan FC dan mantan GM PSPS Riau memberikan penjelasan soal uang pengamanan Rp40 Juta untuk Polresta Pekanbaru.
Ketua Panpel laga PSPS Riau Vs Kelantan FC dan mantan GM PSPS Riau memberikan penjelasan soal uang pengamanan Rp40 Juta untuk Polresta Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Pembatalan pertandingan persahabatan antara PSPS Riau Vs Kelantan FC dari Malaysia di Stadion Utama Pekanbaru pada Selasa, 12 Juli 2022, masih menjadi perbincangan. Khususnya terkait unggahan akun Instagram PSPS Riau mengenai uang Rp40 juta.

Dalam unggahan itu, admin Instagram PSPS Riau menyatakan Polresta Pekanbaru mendesak memberikan uang itu sebagai pengamanan. Manajemen menyesalkan itu karena semua izin sudah dikantongi beberapa hari sebelumnya.

Isu Rp40 juta terus menggelinding karena Instagram PSPS Riau masih menyinggung soal uang itu dan pembatalan pertandingan. Hanya saja, admin sudah menyebut oknum tanpa mengaitkannya lagi dengan Polresta Pekanbaru.

Panitia Pelaksana (panpel) laga persahabatan itu, Bambang dan mantan General Manager PSPS Riau Edward Riansyah (Edu) dikonfirmasi mengakui ada pertemuan dengan Polresta Pekanbaru terkait jumlah personel pengamanan.

Pertemuan itu berlangsung beberapa jam menjelang pertandingan kick-off. Di sana, Bambang dan Edu menyebut akomodasi sudah dipersiapkan untuk personel Polresta sebesar Rp5 juta.

Bambang menyebut uang itu sudah ada dalam anggaran panpel. Awalnya, panpel meminta Polresta menyediakan 100 personel untuk mengamankan pertandingan.

Dalam pertemuan itu terungkap, pemain Kelantan FC datang ke Indonesia dengan visa wisata. Hal ini sampai ke Imigrasi. Namun, dalam perjalanannya, pertandingan boleh dilakukan karena izinnya lengkap.

"Polisi tidak ada minta uang, karena panpel sudah menyediakan, ada RAB," kata Edu yang statusnya saat itu sudah dinonaktifkan top manejemen PSPS Riau tapi tetap diminta mengurus soal pengamanan.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

SOP Pengamanan Internasional

Personel Polresta Pekanbaru melaksanakan apel sebelum laga PSPS Riau Vs Kelantan FC di Stadion Utama Pekanbaru.
Personel Polresta Pekanbaru melaksanakan apel sebelum laga PSPS Riau Vs Kelantan FC di Stadion Utama Pekanbaru. (Liputan6.com/Istimewa)

Karena yang digunakan adalah Stadion Utama Riau yang kapasitasnya besar dan Kelantan FC berasal dari luar negeri, Polresta menyatakan pengamanan tidak seperti SOP biasa.

"Karena ini sudah taraf internasional, beda dengan pertandingan dengan klub lokal yang digelar di Stadion Rumbai," jelas Bambang.

Diskusi terus berlanjut hingga ketemu personel pengamanan setidaknya berjumlah 500 orang. Panpel kemudian menghitung biaya akomodasi dengan kisaran Rp40-Rp50 juta.

"Panpel punya standar, kalau orangnya segini, bujetnya segini, kalau nambah otomatis bujetnya nambah," terang Bambang.

"Permintaan itu (Rp40 juta dari Polresta) tidak ada," sambung Edu.

Menjelang kick-off, ratusan personel Polresta datang ke stadion dan sudah menggelar apel pengamanan. Jumlahnya yang datang 430 personel dan sudah mulai menyebar ke sisi stadion.

"Saat itu, belum ada kami menyerahkan uang pengamanan, kalau memang Polresta mendesak, pasti tidak akan ada polisi di sana," jelas Edu.

Cerita Edu, dia beberapa kali datang ke Polresta Pekanbaru soal pengamanan. Dia juga menyampaikan ke owner PSPS Riau dan sempat diminta nomor rekening sesuai dengan estimasi panpel terkait pengamanan.

Dibatalkan PSPS Riau

Singkat cerita, owner akhirnya menolak permintaan uang yang diajukan panpel. Meski demikian, Edu siap menggaransi jalannya pertandingan meski sudah tidak menjabat GM PSPS Riau.

"Uang itu sah karena ada bujetnya, kalau pemikiran owner uang Rp40 juta itu masuk retribusi dan harus ke negara, itu salah," tegas Edu.

Edu akhirnya datang ke stadion dan tidak melihat pemain Kelantan FC keluar dari ruangan. Sementara pemain PSPS Riau sudah bersiap karena penonton dan semua perangkat pertandingan sudah ada.

Edu dan Bambang akhirnya mendatangi manajemen Kelantan FC di ruangan ganti. Edu menyatakan tidak ada masalah dan pertandingan bisa dilaksanakan.

Belakangan, manejemen Kelantan FC ditelepon oleh owner PSPS Riau agar tidak keluar dari ruangan. Dengan berat hati, panpel dan Edu menyampaikan pertandingan batal.

Hal ini juga sudah disampaikan Edu ke petinggi Polresta yang datang memimpin personel di stadion. Polisi menyerahkan semuanya kepada Edu dan panpel.

"Saya berterima kasih kepada suporter dan semua pihak karena tidak ada sarana dan prasarana dirusak karena kecewa," ungkap Edu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya