Liputan6.com, Pekanbaru - Penjara di Riau tidak hanya menjadi tempat menjalani hukuman pidana. Sejumlah lembaga pemasyarakatan (Lapas) memberikan bekal bagi narapidana agar setelah bebas bisa membuka usaha tanpa berurusan dengan hukum lagi.
Seperti yang dilakukan Lapas Pasirpangaraian, Kabupaten Rokan Hulu. Tidak hanya ikan lele, warga binaan pemasyarakatan (WBP) di sana juga membudidayakan lobster.
Advertisement
Baca Juga
Narapidana budidaya lobster ini sudah melakukan panen perdana. Panen dilakukan oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Mhd Jahari Sitepu, Rabu petang, 7 September 2022.
Jahari menjelaskan, budi daya lobster ini merupakan langkah berani mengingat biayanya tidak murah. Lobster juga bernilai ekonomi tinggi sehingga narapidana bisa membuka lapangan kerja baru jika bebas nanti.
"Saya datang ke sini tidak hanya panen tapi juga memberikan motivasi kepada WBP dan petugas," kata Jahari.
Jahari berpesan kepada petugas dan narapidana menjauhi narkoba serta pungutan liar. Dia menyatakan masa depan bangsa hancur apabila generasi sekarang tak memiliki integritas tinggi dan teracuni narkoba.
"Sekali saja kalian mencoba, maka kalian akan sulit lepas dari jeratnya, bertaubatlah dari sekarang, mari kita majukan bersama pemasyarakatan yang kita cintai ini," kata Jahari.
Â
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Banyak Contoh
Jahari menjelaskan, sudah banyak contoh pegawai yang rugi karena narkoba. Ada yang dimutasi ke tempat yang jauh, ada yang diturunkan pangkatnya setingkat, bahkan ada yang dipecat dan harus berhadapan dengan hukum.
"Sayangi seragam kalian sebelum semua terlambat, sayangi keluarga yang nafkahnya bergantung pekerjaan kita, remunerasi Kemenkumham termasuk yang tertinggi diantara instansi lain," pesan Jahari.
Terakhir, Jahari mengingatkan untuk menjaga ketertiban dan keamanan lapas agar selalu kondusif. Laksanakan razia rutin, perlakukan WBP secara adil, dan jangan sekali-sekali memeras karena bisa menimbulkan konflik.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement