Liputan6.com, Bondowoso - Bondowoso, Jawa Timur (Jatim) berada di lereng Gunung Ijen. Kawasan ini terkenal akan produksi kopi arabika khas lereng Gunung Ijen yang sudah mendunia.
Namun tak hanya pesona kopi arabikanya, Bondowoso juga memiliki sederet destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Mulai dari Kawah Ijen, Kawah Wurung, air terjun, dan masih banyak lagi.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet destinasi wisata Bondowoso, Jawa Timur yang menarik untuk dikunjungi.
Advertisement
Baca Juga
1. Kawah Ijen
Kawah Ijen berada di dua administrasi daerah, antara Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Jalur menuju Kawah Ijen melalui Kabupaten Bondowoso terkenal landai, sehingga aman bagi para wisatawan.
Destinasi wisata Kawah Ijen terkenal memiliki pemandangan api biru abadi atau blue fire di ketinggian 2.443 mdpl. Selain pemandangan blue fire, wisatawan juga bisa menyaksikan kesibukan para penambang belerang di sana.
Pesona blue fire bisa dilihat sekitar pukul 02.00 WIB hingga 04.00 WIB. Para wisatawan yang hendak mengunjungi destinasi wisata alam ini harus melengkapi diri dengan alat kemanan seperti jaket dan masker.
Pasalnya, suhu di Kawah Ijen cukup dingin. Selain itu asap belerang dari Kawah ijen juga cukup kuat, sehingga berpotensi meganggu sistem pernapasan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kawah Wurung
2. Kawah Wurung
Kawah Wurung dikenal memiliki pemandangan yang indah seperti bukit di taman Teletubbies. Terletak di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, kurang lebih 74 Km dari Pusat Kota Bondowoso.
Wisata Kawah Wurung Bondowoso memang tak sepopuler wisata Kawah Ijen yang selalu ramai didatangi para wisatawan. Kawah Wurung adalah sebuah tempat yang biasa disebut dengan savana atau padang rumput, karena kondisi tanah disekitar banyak ditumbuhi oleh rerumputan liar.
KNama Kawah Wurung sendiri berasal dari salah satu bukit yang memiliki ceruk menyerupai kawah, namun tidak ada kawah di dalamnya. Selain pemandangan yang indah, para wisatawan juga dapat mencoba atraksi bersepeda, paralayang, trail adventure, camping, outbond dan lainnya.
Untuk masuk ke Kawah Wurung cukup merogoh kocek Rp 5.000.
3. Air Terjun Tancak Kembar
Seperti namanya, ada dua air terjun berjejer layaknya anak kembar. Lokasinya di Desa Andongsari, Kecamatan Pakem atau sekitar 25 km dari tengah kota Bondowoso.
Salah satu air terjun Tancak kembar memiliki aliran yang deras dan disebut sebagai "laki-laki". Sedangkan air terjun yang tidak terlalu deras disebut "perempuan".
Air terjun ini memiliki ketinggian 77 meter dan juga dimanfaatkan untuk sarana irigasi.
Advertisement
Gua Bhuto
4. Gua Bhuto
Situs Goa Bhuto atau Gua Butah dalam bahasa Madura bermakna raksasa. Sepintas, situs itu hanya berupa cerukan tebing batu.
Namun ternyata dindingnya terdapat relief berbentuk raksasa. Situs Goa Bhuto terdiri dari empat relief, yakni, relief kala (butho), relief kuncup bunga teratai, relief Buddha bermeditasi, kepala manusia bertanduk dikelilingi api, serta relief orang sedang meditasi.
Lokasinya di Desa Jirek Mas, Cerme atau sekitar 3 jam dari kota Bondowoso. Belum diketahui secara pasti, tahun berapa situs Gua Bhuto tersebut dibuat.
Namun, diperkirakan antara abad 13 dan 14 atau pada masa akhir atau pasca zaman kerajaan Majapahit. Di bagian bawah situs ini juga terdapat sumber mata air.
Konon menurut masyarakat setempat, meski hanya berupa tetesan kecil air ini mengalir sepanjang tahun. Meskipun musim kering dan kemarau panjang sedang berlangsung.
5. Bukit Mahadewa
Di Bondowoso ada destinasi wisata alam Bukit Mahadewa dengan pemandangan yang menakjubkan. Lokasinya, tidak terlalu jauh dari kota Bondowoso, sekitar 10 kilometer.
Bukit Mahadewa ada di di Desa Kupang, Kecamatan Curahdami. Untuk menikmati momen pemandangan matahari terbit, para wisatawan dapat memilih paket menginap di sana. Sementara untuk kunjungan biasa, wisatawan dapat datang mulai pukul 07.00-17.00 WIB dengan tiket masuk Rp 3.000.
Air Terjun Blawan
6. Air Terjun Blawan
Air terjun Blawan terletak tak jauh dari Kebun Blawan milik PTPN XII. Secara administrasi ada di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso.
Sebagian masyarakat kerap menyebut sebagai air terjun ditelan bumi. Sebab, tak ada yang mengetahui kemana air terjun ini jatuh, juga dimana dasarnya. Dinding tebing disekutar air terjun ini tampak berlumut tipis lembut layaknya permadani. Air terjun ini tampak hanya memiliki ketinggian sekitar 10 meter.
Namun, dasar tempat air terjun itu jatuh diperkirakan mencapai puluhan hingga lebih seratusan meter. Tak hanya itu, air terjun tersebut juga berwarna kekuningan.
Sebab, sungai yang ada jadi muasal air terjun ini memang bercampur belerang yang berasal dari aliran Kawah Ijen. Kemudian mengalir ke sungai asam dan menyatu hingga menjadi air terjun Blawan tersebut.
Air terjun Blawan ini berada satu komplek dengan Air Panas Blawan dan merupakan muara dari semua sungai yang ada di wilayah Kecamatan Ijen. Semua jadi satu di sungai ini menjadi air terjun, mengalir ke wilayah Asembagus, Situbondo dan berakhir di pantai Utara Jawa atau Selat Madura.
Air terjun ini berwarna kekuningan dan konon terasa hangat. Karena merupakan muara sungai berasal dari 19 sumber mata air panas yang berada di komplek Air Panas Blawan dan sekitarnya di wilayah Kecamatan Ijen.
Air terjun Blawan juga merupakan geosite dalam Ijen Geopark. Sebab, geosite ini memiliki aspek geologi panas bumi, mineralogi, dan struktur. Terdapat 19 mata air panas dengan suhu 30 50°C dan suhu lebih rendah.
Kandungan airnya tergolong netral dengan pH=6,4. Persebaran mata air panas di geosite ini berdasarkan adanya struktur patahan (sesar) yang terletak di ujung utara Kaldera Ijen berupa Air Terjun Blawan.
Advertisement