Liputan6.com, Mamuju - Pemprov Sulawesi Barat melakukan 'Pencanangan Gerakan Sulbar Menanam Mangrove' melibatkan berbagai unsur, termasuk pelajar mahasiswa dan siswa. Penanaman mangrove dilakukan di Pantai Landi, Kelurahan Rangas Mamuju, Senin (28/11/22).
Pj Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik mengatakan, gerakan ini berangkat dari komunikasi bersama dengan berbagai pihak. Karenanya dia berterima kasih kepada seluruh Forkopimda Sulawesi Barat yang terus bersama-sama pemprov serta memberikan ide-ide dalam melakukan aksi nyata demi kemajuan provinsi ke-33 itu.
Baca Juga
Akmal menyebutkan, masih banyak lokasi atau titik yang ditemukan terdampak abrasi di sepanjang 715 kilometer aris pantai Sulawesi Barat. Karenanya melalui aksi menanam mangrove sengaja memilih salah satu lokasi yang terdampak abrasi yakni Pantai Landi.Â
Advertisement
"Kami mengundang untuk melihat betapa daerah kita terancam. Untuk itu ayo kita mulai dengan kegiatan nyata," kata Akmal.
Akmal menjelaskan, informasi yang diperoleh, dari sekian mangrove yang ditanam hanya berpeluang menyisakan 30 persen pohon yang tumbuh. Artinya ketika menanam 1,2 juta pohon itu hanya berpotensi sekitar 350 ribu pohon, namun itu bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan aksi nyata peduli terhadap lingkungan. Â
"Ini bentuk kontribusi nyata kita terhadap lingkungan," jelas Akmal.
Gerakan itu, lanjut Akmal, juga sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo. Karenanya ia berterima kasih kepada berbagai pihak telah mendukung gerakan menanam mangrove tanpa menggunakan APBD.Â
"Kegiatan ini juga untuk mengedukasi generasi agar mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana menanam mangrove dengan tepat dan bagaimana menyelamatkan lingkungan dengan benar," ujar Akmal.
Diketahui, gerakan menanam mangrove yang bertepatan Hari Menanam Pohon Indonesia ini sebagai tahap awal Pencanangan Menanam 1,2 juta pohon mangrove di Sulbar, serentak dilakukan di enam kabupaten pada 28 November 2022. Pelaksanaan di kabupaten lain, di Polman 58 ribu pohon, Majene 27 ribu, Mamuju 27 ribu, Mateng 10 ribu dan Pasangkayu 25 ribu pohon.Â
"Minggu depan kita akan kembali melibatkan seluruh perangkat desa. Jadi ini adalah pencanangan menuju 1,2 juta pohon mangrove," ungkap Akmal.
"Khusus di Mamasa, juga turut melakukan penanaman 6.000 pohon disekitar sungai sebagai langkah mencegah abrasi sungai," tambahnya.
Sedangkan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Barat, Hermanto menyebutkan, inflasi Pangan di Sulawesi Barat 5,26 persen lebih rendah dari nasional. Untuk itu pencanangan gerakan menanam mangrove ini juga mendorong pengendalian inflasi pangan dengan target dibawah 5 persen.Â
"Ini luar biasa sekaligus ini kegiatan meningkatkan lingkungan sehat. Ini harus kita lakukan untuk mencegah abrasi," tutup Hermanto.