Perluas Wawasan Melalui Wisata Sejarah dan Religi Kampung Kauman Yogyakarta

Saat masih ditentang oleh banyak kalangan, Kauman menjadi saksi perjuangan awal Muhammadiyah.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 19 Des 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2022, 07:00 WIB
Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta.
Masjid ini memiliki arsitektur yang melambangkan budaya Jawa Islam. 

Liputan6.com, Yogyakarta - Kampung Kauman terletak tepat di barat alun-alun utara Keraton Yogyakarta. Saat mengunjungi lokasi ini, para pengunjung akan disuguhkan pesona perjuangan Islam.

Mengutip dari indonesia.go.id, sejarah panjang Kampung Kauman berkaitan erat dengan sejarah organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah. Lokasi ini menjadi tempat yang penting bagi Muhammadiyah karena di sinilah Muhammadiyah didirikan, tumbuh, dan berkembang hingga ke pelosok tanah air.

Tak ada penobatan khusus yang menyebutkan Kampung Kauman sebagai Kampung Muhammadiyah, tetapi tempat ini merupakan awal mula berkembangnya organisasi Islam tersebut. Saat masih ditentang oleh banyak kalangan, Kauman menjadi saksi perjuangan awal Muhammadiyah.

Muhammadiyah telah memberikan pengabdian dari sisi ekonomi dan sosial kepada masyarakat Kauman dan masyarakat Yogyakarta pada umumnya. Selain itu, hampir sebagian besar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah lahir di Kauman, seperti KH Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo, KH Fachruddin, KH Ahmad Badawi, KH Yunus Anis, KH Ibrahim, dan KH Hisyam.

Selain menjadikan Kauman sebagai tempat belajar yang bercorak Islam-modernis, KH Ahmad Dahlan juga menjadikan Kauman sebagai tempat penempaan kader-kader terbaik Muhammadiyah. Kader-kder tersebut disiapkan untuk melangsungkan estafet kepemimpinan Muhammadiyah.

Hal tersebut terjadi di dekade awal Muhammadiyah. Awal perjuangan tersebut dibuktikan dengan kehadiran deretan pemegang tampuk pimpinan Muhammadiyah yang berasal dari Kauman.

Pengunjung yang datang ke Kampung Kauman akan disuguhi bangunan Masjid Gedhe Kauman yang masih kokoh dan indah. Keunikan masjid tersebut adalah konsistensi arah kiblat yang ditentukan KH Ahmad Dahlan.

Pada masa itu, mengubah arah kiblat bukan hal mudah. Pasalnya, teknologi belum secanggih sekarang.

Namun, kecerdasan dan keberanian KH Ahmad Dahlan mampu menentukan arah kiblat masjid dengan sesuai. Selain itu, wisatawan juga bisa berkeliling ke sekitar Masjid Gedhe Kauman dan menyaksikan rumah-rumah bernuansa tempo dulu.

Terdapat bangunan yang menjadi saksi perjuangan KH Ahmad Dahlan dalam berdakwah, yakni Langgar Kidoel Hadji Ahmad Dahlan. Bangunan tersebut terletak tepat di depan rumah KH Ahmad Dahlan.

Dari sana lah, ia melakukan banyak aktivitas keseharian, mulai dari berinteraksi hingga mengajar murid-muridnya. Langgar tersebut didirikan sekitar 1800-an setelah KH Ahmad Dahlan menikah.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pernah Dirobohkan

Saat belum sepenuhnya diterima, langgar tersebut pernah dirobohkan. Namun, pembangunannya juga kembali dilakukan berkali-kali karena didukung saudara-saudaranya yang menghendaki KH Ahmad Dahlan tetap tinggal di Kauman untuk terus mensyiarkan agama Islam.

Sebenarnya, langgar tersebut diaktifkan oleh murid-muridnya sendiri. Kemudian, saat istri KH Ahmad Dahlan, Nyai Ahmad Dahlan (Siti Walidah), sudah mulai bisa mengajar, langgar tersebut pun digunakan sebagai tempat belajar anak-anak perempuan.

Awal mula pendirian langgar juga difungsikan sebagai tempat salat kaum perempuan dan anak-anak. Setidaknya, Kampung Kauman memiliki sepuluh langgar.

Adapun langgar di Kauman ini tidak mengumandangkan adzan karena adzan terpusat di Masjid Besar Keraton Yogyakarta. Selain langgar, di Kauman juga terdapat Makam Kauman yang terletak di dalam kompleks Masjid Gedhe Kauman atau tepatnya di belakang masjid di sisi barat.

Banyak tokoh Muhammadiyah yang dikebumikan di makam tersebut, salah satunya Nyai Ahmad Dahlan. Nyai Ahmad Dahlan juga merupakan pahlawan perempuan pertama dan satu-satunya di bidang agama.

Jasanya pada bangsa dan agama sangat besar, salah satunya melahirkan Aisyiyah yang menjadi salah satu organisasi perempuan pertama di Indonesia. Hal tersebut sangat berani karena pada zaman itu organisasi perempuan masih dianggap tabu.

Kini, Kampung Kauman menjadi salah satu destinasi wisata religi dan wisata sejarah di Yogyakarta. Selain bernapak tilas, pengunjung juga bisa menambah wawasan dengan mempelajari berbagai sejarah Islam di sini.

(Resla Aknaita Chak)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya