Liputan6.com, Blora - Wakil Gubenur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen merupakan kader terbaik Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal itu diutarakan Sekretaris Jenderal DPP PPP M Arwani Thomafi. Pada Pemilu 2024, Gus Yasin bakal dipertahankan di Jawa Tengah di Pilgub 2024.
"Gus Yasin (panggilan Taj Yasin) sekarang ini kan Wagub Jateng yang diusulkan oleh PPP dan kader PPP. Maka kita berharap Pilgub 2024 nanti PPP akan mengulangi kesuksesan pilkada lain. Paling tidak mempertahankan di posisi sekarang ini,” ujar Gus Aang, panggilannya pada Liputan6.com di acara PPP di Blora, Minggu (18/12/2022).
Maka, lanjut Gus Aang, pada Pilgub 2024 nanti, PPP bisa koalisi dengan partai lainnya di Jateng.
Advertisement
"Jadi bagaimana Gus Yasin yang sekarang ini menjadi Wagub Jateng, kan tentu ada karier lanjutan yang lebih tinggi," katanya, saat duduk bersama Ketua DPC PPP Kabupaten Blora M Ahmad Faishol Nadjib atau Gus Faishol.
Makanya, PPP di Jateng ini para kader harus kerja keras. Setidaknya dalam mendulang suara pada pemilu serentak yang digelar 2024 mendatang. Artinya antara kabupaten/kota lainnya di Jateng harus ada sinergi yang terarah, sehingga suara PPP bisa kuat.
"Intinya harus kerja keras," imbuh alumni IAIN Sunan Kalijogo Yogyakarta dan Undip Semarang ini.
Yang juga menjadi penting adalah, bagaimana para kader partai berlambang Kakbah bersama dengan para santri bisa bersama-sama dengan komponen masyarakat.
Misalnya para santri-santriwati alumni Al Anwar, Sarang, Rembang (yang didirikan almarhum KH Maimun Zubair, orang tua dari Gus Taj Yasin), bisa kompak. Apalagi ribuan alumni pesantren tersebut tersebar di tanah Jawa dan juga di luar Jawa.
"Untuk Jawa Tengah, tentu para alumninya banyak," tandas Gus Aang
Panaskan Mesin Partai
Namun begitu Gus Aang belum bisa menyebutkan, arah politik dan koalisi pada Pilgub mendatang. Dia hanya menyebut, tim kampanye PPP sudah bergerak untuk persiapan Pilpres, Pilgub, dan Pilkada di kabupaten/kota pada 2024.
"Tim dari PPP jauh-jauh hari sudah berjalan, untuk daerah yang akan pemilihan," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Gus Aang, sekarang ini para santri banyak datang dari pondok pesantren di berbagai tempat. Para alumninya, dari segi politik bisa memilih di berbagai partai politik. Misalnya bisa afiliasinya ke PPP, ke PKB atau juga ke Partai Golkar.
"Yang seperti itu gak usah dipermasalahkan, sebagai sesuatu yang biasa," kata anggota DPR RI kelahiran Kabupaten Rembang ini.
Advertisement