Liputan6.com, Padang - Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat erupsi pada Sabtu, 7 Januari 2023.
Sementara sebanyak 40 orang pendaki dilaporkan berada di atas Gunung Marapi saat erupsi terjadi sejak Sabtu pagi ini.
Kemudian pada Sabtu sore, dari 40 pendaki, 18 orang di antaranya sudah turun dari Gunung Marapi dalam kondisi sehat.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ardi Andono mengatakan para pendaki yang masih di atas gunung sudah bisa dihubungi dan mengabarkan kondisi mereka.
"Iya sudah terhubung dengan para pendaki, mereka yang masih di atas tidak ada yang cedera maupun sakit," katanya, Sabtu (7/1/2023).
Ardi menyebut Taman Wisata Alam (TWA) Marapi memang sudah dibuka kembali untuk aktivitas pendakian pascatutup pada libur Nataru, sehingga aktivitas mendaki sudah mulai lagi pada awal tahun ini.
Erupsi Marapi
Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat erupsi pada Sabtu, 7 Januari 2023. Hingga pukul 18.00 WIB, erupsi sudah terjadi sebanyak delapan kali.
Dilansir dari https://magma.esdm.go.id/ erupsi pertama terjadi pukul 06.11 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 300 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi 45 detik.
Erupsi terus terjadi rata-rata per satu jam sekali, kemudian yang ke delapan terjadi pukul 17.15 WIB, namun tinggi kolom erupsi tidak teramati karena kamera tertutup kabut.
Dalam laporan yang ditulis oleh Ahmad Rifandi tersebut, meminta masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi.
"Masyarakat atau wisatawan diminta tidak mendekati gunung pada radius 3 km dari kawah atau puncak," tulisnya.
Ahmad Rifandi aktivitas vulkanik Gunung Marapi berfluktuasi sejak Januari 2022, dan tingkat aktivitas adalah Level II (WASPADA) sejak 3 Agustus 2011.
Advertisement