Pokem, Pengganti Makanan Pokok Masyarakat Biak Numfor yang Dipercaya Berasal dari Amerika

Masyarakat Biak Numfor percaya, pokem berasal dari benua Amerika.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 16 Jan 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi Papua
Ilustrasi Papua (Google Maps)

Liputan6.com, Papua - Pokem merupakan tanaman yang digunakan sebagai pengganti makanan pokok oleh orang Biak Numfor, Papua. Pokem bahkan sudah dikenal dan dikonsumsi sejak zaman kolonial Belanda.

Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, pokem biasanya dikonsumsi sebagai makanan pokok pengganti keladi (talas), petatas (ubi jalar), singkong (ubi kayu), kacang hijau, sagu, aibon (buah pohon bakau atau mangrove), dan beras. Umumnya pokem diolah oleh warga setempat menjadi makanan pokok yang diperuntukan bagi ibu hamil.

Pokem kemudian diolah menjadi bubur sebagai makanan tambahan. Masyarakat Biak Numfor percaya, pokem berasal dari benua Amerika.

Para tentara Amerika membawa pokem pada masa Perang Pasifik. Masyarakat setempat menduga, pokem tumbuh secara tidak sengaja di belakang pantry (dapur) pemukiman tentara.

Kemungkinan, pokem berasal dari sisa-sisa makanan kalengan maupun kotak yang dibuang ke tempat sampah di dapur mereka. Kemudian, penduduk lokal yang lewat melihat tumbuhan pokem tumbuh liar di tempat yang sebelumnya tidak pernah ada di Pulau Numfor.

Dari situlah kemudian tumbuhan pokem ditanam dan tersebar hingga ke Biak. Pokem terdiri dari beberapa bagian, yaitu batang atau jelai, bulir, dan isi bulir.

Masyarakat setempat menyebut bagian tumbuhan pokem dengan bahasa lokal, yakni kor untuk batang atau jelai, mor untuk bulir pokem, dan kraf untuk isi bulir pokem. Pokem yang siap diolah adalah pokem yang berupa bulir-bulir dan telah dipisahkan dari batang atau jelainya, sehingga hanya tersisa biji-bijian kecil pokem saja.

Selanjutnya biji-bijian pokem atau serealia pokem siap diolah menjadi makanan. Biasanya penduduk lokal membuat bubur sereal yang encer maupun padat, menyesuaikan selera dan cara pengolahannya.

Seiring adanya perkembangan dalam pengolahannya, pokem kemudian diolah menjadi berbagai makanan lain, seperti cake dan kue kering. Sementara itu, masyarakat Kampung Baruki dan Yenburwo di Numfor jarang mengolah pokem sebagai makanan karena dinilai cukup rumit.

Misalnya, saat akan dibuat menjadi tepung, bulir pokem harus dibersihkan dan digiling hingga menjadi bubuk. Sementara itu, saat akan dibuat menjadi bubur gandum, biji-bijian pokem hanya dimasak seperti menanak nasi ataupun membuat bubur beras.

(Resla Aknaita Chak)

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya