Liputan6.com, Bandung - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 dikabarkan melanda Turki dan Suriah ketika masyarakat setempat masih tertidur. Lokasi tepatnya gempa ini terjadi di Turki Tenggara dan dekat dengan perbatasan Suriah.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari BBC, dikabarkan ada sekitar lebih dari 500 orang tewas dan beberapa di antaranya terjebak diantara bangunan yang rubuh. Adapun menurut Survei Geologi AS, gempa berkekuatan M 7,8 ini terjadi sekitar pukul 04.17 waktu setempat di kedalaman 17,9 k (11 mil) di dekat kota Gaziantep.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay pun mengatakan bahwa sejumlah korban tewas di Turki saat ini meningkat menjadi 284 orang dan di Suriah dikabarkan dari laporan meda pemerintah ada 230 orang tewas.
Ada banyak bangunan yang runtuh akibat dari gempa dahsyat tersebut, bahkan tim penyelamat saat ini sudah dikerahkan dalam mencari para korban-korban lain. Terutama juga dalam menyelamatkan korban selamat yang terjebak di bawah tumpukan puing-puing bangunan tersebut.
Menteri dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu pun mengatakan jika ada sekitar 10 kota yang terkena dampak dari gempa ini. Mulai dari kota Gaziantep, Kahramanmaras, Hatay, Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir, dan Kilis.
Laporan dari BBC juga mengungkapkan ada setidaknya 2.323 orang terluka di Turki dan 639 di Suriah. Bahkan pusat perbelanjaan di kota tersebut juga dikabarkan runtuh karena besarnya guncangan gempa.
“Saya sedang menulis sesuatu dan tiba-tiba seluruh gedung mulai berguncang dan ya saya benar-benar tidak tahu apa yang harus saya rasakan,” ujar Mohammad El Chamma mahasiswa di Ibu kota Lebanon mengutip dari BBC.
Adapun menurut seismolog Turki, kekuatan gempa diperkirakan berkekuatan 7,4 skala richter dan kemudian gempa kedua kemudian terjadi beberapa menit kemudian.
3 WNI Terdampak
Sementara itu, KBRI Ankara sudah berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah terdampak. Menurut kabar yang dibagikan oleh pihak KBRI Ankara, Warga Negara Indonesia (WNI) sejauh ini tidak ada yang menjadi korban meninggal dunia.
Namun sejumlah WNI dikabarkan harus meninggalkan apartemen karena kerusakan bangunan yang sangat parah akibat dari gempa tersebut.
“Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia. KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat,” ujarnya.
Sejauh ini kabar yang diterima ada tiga orang WNI yang mengalami luka dimana satu orang berada di Kahramanmaras dan dua diantaranya berada di Hatay dan tengah menjalani pengobatan di rumah sakit terdekat.
“Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat,” jelas keterangan KBRI Ankara.
Advertisement