Liputan6.com, Lombok - Saat berkunjung ke Pulau Lombok, terdapat salah satu desa wisata yang wajib dikunjungi. Desa wisata tersebut adalah Desa Bonjeruk yang berlokasi di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Bonjeruk merupakan desa tertua di wilayah Lombok Tengah. Desa ini diperkirakan sudah ada sejak 1886, tetapi konon keberadaannya sudah ada sejak 1852.
Saat berkunjung ke desa ini, pengunjung akan menemukan beberapa bangunan tua yang masih berdiri kokoh dan terlihat mencolok di antara rumah-rumah penduduk. Salah satu yang menarik perhatian adalah gapura bertuliskan "Bondjeroek den 10 mei 1933".
Advertisement
Bangunan tersebut bernama Gedeng Beleq. Bangunan tersebut juga merupakan gapura raksasa yang sekaligus menjadi gerbang menuju rumah bergaya art deco peninggalan Belanda.
Baca Juga
Pada era kolonial, tempat ini merupakan pusat pemerintahan tingkat Distrik Jonggat. Tak heran, jika Desa Wisata Bonjeruk memiliki daya pikat tersendiri bagi para wisatawan, terutama untuk mereka yang menggemari wisata sejarah.
Selain Gedeng Beleq, juga terdapat bangunan ikonik lainnya yang tak kalah menarik. Bangunan tersebut adalah Masjid Raden Nunu Unas yang telah dibangun sejak 1800-an.
Tak hanya menyuguhkan bangunan bersejarah, di desa wisata ini pengunjung juga bisa belajar bahasa Inggris. Desa Wisata Bonjeruk menawarkan kegiatan belajar bahasa Inggris dengan suasana alam yang menenangkan.
Para pengunjung bisa belajar di taman bunga atau aula terbuka. Tak hanya belajar, selama beraktivitas di Desa Wisata ini, para pengunjung juga harus berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Selain kelas bahasa Inggris, di Desa Wisata Bonjeruk juga terdapat kelas edukasi UKM hingga kelas memasak.
Selain wisata sejarah dan wisata edukasi, tak jarang para wisatawan datang untuk menikmati wisata alam, yakni berkemah. Pasalnya, kawasan ini memang memiliki hamparan sawah yang membentang luas dengan suasana pedesaan yang asri, sehingga para wisatawan merasa nyaman.
Biasanya, mereka akan menikmati kopi sangrai yang terdiri dari tiga jenis, yakni kopi sangrai pasir, kopi sangrai kayu manis, dan kopi sangrai beras. Bahkan, kopi sangrai yang merupakan produk unggulan wisata Lombok Desa Bonjeruk mampu terjual sebanyak 140 bungkus dalam sehari.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak