Liputan6.com, Yogyakarta - Laga Grand Final PLN Mobile Proliga 2023, di sektor putra akan mempertemukan Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta Bhayangkara Presisi. Kedua tim pernah saling mengalahkan pada musim ini.
Belum lama ini, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membongkar rahasia klub bola voli bentukannya ini. Di mana, tim tinggal selangkah lagi mempertahankan gelar juara pada musim sebelumnya.
SBY selaku pembina klub menyebut bahwa, tim bola voli bentukannya ini akan memberikan pertandingan yang hebat pada grand final tahun ini. Hal ini karena jadwal latihan dan jam terbang para pemainnya sudah teruji.
Advertisement
Sementara itu, manajer tim LavAni Ossy Dermawa menuturkan bahwa, SBY sebenarnya tidak pernah memberikan resep yang ajaib hingga klubnya mampu berprestasi. Beliau hanya selalu menekankan untuk mempersiapkan diri dengan baik.
“Giat berlatih, berjuang di lapangan serta berikhtiar. Itu pesan beliau, dan ini menjadi penyemangat kami dalam laga tanding tahun ini,” jelas Ossy.
Lebih lanjut, Ossy mengatakan dengan tidak banyaknya perubahan pada komposisi pemain dinilai menjadi salah satu faktor pendorong bisa sampai pada grand final. Meski demikian, LavAni akan tetap konsisten dengan pola permainan yang membuat lawan terkesan.
Berbicara mengenai prestasi, ungkap Ossy, LavAni sangat membanggakan dengan torehan 19 kali menang dan sekali kalah dari 20 pertandingan sejak penyisihan hingga final four. Meski klub bentukan SBY ini berlaga di tahun kedua pada Proliga yang kemudian menjadi kandidat juara.
Pada partai grand final, LavAni sudah unggul tiga kali dan Bhayangkara hanya sekali menang sepanjang pertemuan antara kedua tim.
Kekalahan LavAni ada di Palembang dengan skor 2-3 di babak reguler putaran pertama. Namun, selebihnya menang 3-2 di putaran pertama, menang 3-0 di final four putaran pertama, dan unggul tipis 3-2 di akhir putaran kedua.
“Secara keseluruhan, kekalahan LavAni atas Bhayangkara itu menjadi satu-satunya kekalahan selama kompetisi Proliga musim ini,” terangnya.
Ossy menambahkan bahwa LavAni melawan Jakarta Bhayangkara Presisi adalah pertandingan yang mempertarungkan mental dan keberuntungan. Karena, untuk lolos ke grand final tentunya kedua tim sudah siap secara keseluruhan.
Dari kubu lawan, Manager Bahayangkara Presisi, Budi Indra memuji calon lawan yaitu LavAni sebagai tim yang kuat dengan menjunjung sportivitas. Selain itu, ia tetap optimistis dapat memberikan perlawanan yang baik saat pertandingan.
Budi mengakui, bahwa Bhayangkara Presisi kalah 3 kali saat melawan LavAni pada musim pertandingan tahun ini. Meski begitu, Bhayangkara pernah mengalahkan LavAni sekali pada musim ini.
“Kami memang kalah 3 kali dan menang sekali dari mereka, tetapi kemenangan itu merupakan kekalahan pertama bagi LavAni. Maka kami juga ingin menutup kekalahan mereka lagi di partai final,” tegasnya.
Baca Juga