Penduduk Makin Banyak, Indonesia Perlu Sumber Daya Tanaman Pangan Genetik Baru

Strategi pengembangan intensifikasi pertanian dan pengembangan material genetik baru untuk tanaman pangan sebagai terobosan untuk mengatasi ancaman bencana kelaparan. 

oleh Yanuar H diperbarui 20 Mar 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 10:00 WIB
Produksi Benih Padi Hibrida Jadi Solusi Cerdas Tingkatkan Produktivitas Padi
Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Takdir Mulyadi bersama Direktur PT Tunas Widji Inti Nayottama, Rakimin dan Kepala Bidang Pengelolaan Pangan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Yeni Astuti melakukan panen bersama benih padi hibrida rakitan anak bangsa varietas

Liputan6.com, Yogyakarta - Meningkatnya populasi penduduk di tengah produksi pangan yang cenderung stagnan menjadi tantangan Indonesia.Dosen Pemulia Tanaman, Fakultas Pertanian UGM, Taryono mengatakan peningkatan produksi pangan dapat dilakukan melalui dua skenario yaitu perluasan areal tanam atau ekstensifikasi dan optimalisasi operasional produksi atau intensifikasi. 

Namun demikian, skenario ekstensifikasi pada beberapa tahun ke depan terkendala akibat dari penguasaan lahan per petani yang terus menyempit. Melihat kondisi tersebut, Taryono menilai diperlukan upaya pengembangan material genetik baru untuk jenis tanaman pangan dalam rangka mewujudkan peningkatan produksi pangan melalui skenario intensifikasi.

"Program pengembangan material genetik baru merupakan terobosan utama untuk memecah kebuntuan dalam skenario peningkatan produksi pangan," kata kepala Pusat Inovasi Agrotenologi (PIAT) UGM ini, Kamis 16 Maret 2023. 

Melihat faktanya Indonesia perlu percepatan  pemanfaatan  sumber daya genetik Indonesia untuk mewujudkan material genetik baru tanaman pangan yang lebih produktif dengan mutu hasil tinggi, tahan berbagai tekanan lingkungan abiotik dan biotik.

PIAT UGM bekerja sama dengan tim peneliti dari fakultas Pertanian UGM, kini tengah melakukan serangkaian program pemuliaan untuk mendapatkan material genetik baru  dari beberapa jenis tanaman pangan seperti padi hingga kacang koro.  

"Salah satu material genetik baru tanaman padi yang sudah mendapatkan ijin pelepasan varietas dari Kementerian Pertanian RI yaitu Gamagora 7," paparnya. 

Menurutnya, varietas padi ini dirancang untuk memiliki sifat produktivitas tinggi dengan potensi hasil gabah kering giling mencapai 9,80 ton per hektar per musim. Bahkan dari mutu citarasa menyamai beras pulen dan tahan dinamika cuaca ekstrim. 

Sementara peneliti Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Bandung, Agung Karuniawan mengatakan program pemuliaan tanaman melalui pemanfaatan kelimpahan sumber daya genetik merupakan terobosan utama untuk mewujudkan produktivitas pangan yang tinggi dan berkelanjutan. 

"Saya kira tren dalam program pemuliaan ke depan juga memasukkan aspek kekayaan metabolit di dalam produk untuk mendukung produksi pangan fungsional," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya