Menimbang Kisah Persahabatan Orang Berpangkat

Bulan ramadan dimanfaatkan benar untuk berbagi kebaikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2023, 22:06 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 23:20 WIB
Singgih Deli
Zhorrawar bersama dengan abang-abang asuhnya, dari kiri ke kanan, Lettu Dhio Alif Pradipta, Zhorawar Singgih & Lettu Czi M. Facri Satya Prawira. Foto: liputan6.com/dok

Liputan6.com, Jakarta Ini kisah tentang persahabatan yang bermetamorfosa menjadi persaudaraan. Kisah bermula ketika Deli Singgih berkenalan dengan Dodik Wijanarko SH di dasawarsa 1980-an.

Saat itu Dodik Wijanarko masih berpangkat Letnan Dua dan bertugas sebagai Komandan Peleton di Paspampres. Kisah berlanjut hingga Dodik Wijanarko menyandang pangkat Letnan Jendral. Ia bertugas sebagai komandan Puspomad hingga 2021.

Deli Singgih bercerita sebagai tentara, Dodik bisa bersikap egaliter dan tak terjebak pada hierarki kepangkatan.  

"Saya hampir tidak pernah melihat dia marah. Cara menyelesaikan persoalan pun dengan cara dialog yang baik. Tidak pernah merendahkan orang. Namun juga tidak menjilat dengan puja puji semu," kata Deli.

Tak mau kalah, Letjen Dodik Wijanarko (purn) juga memuji sahabatnya sejak masih berusia 20-an tahun ini. Dodik bercerita bahwa awetnya persahabatan itu didasari sikap tak saling merepotkan.

"Hingga anak-anak saya sudah dewasa. Ada yang menjadi perwira, ada yang di berkarir di Bank dan bungsu saya pun sudah memiliki pendamping hidup dari Kopassus. Sementara itu Zhorra, anak mas Deli juga saya anggap anak saya sendiri," kata Dodik Wijanarko.

Untuk mengekalkan persahabatan dan menjadi persaudaraan, maka Zhorrawar Singgih dikukuhkan sebagai anak asuh Dodik Wijanarko. Tak main-main, dua sahabat ini menggelar acara secara khusus pengangkatan anak asuh oleh Dodik Wijanarko ini.

"Ini sekaligus menandai bahwa bulan ramadan tahun ini berkah sangat melimpah," kata Dodik.

Acara tasyakuran itu juga dihadiri anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), HR Agung Laksono dan banyak mengundang relasi bisnis maupun di politik, dan militer serta Polri.

Beda Anak Angkat dan Anak Asuh

Singgih Deli
Dr. (HC) dr. H. R. Agung Laksono (Anggota Watimpres RI) bersama dengan keluarga Letjen TNI (Purn.) Dodik Wijanarko dan Keluarga Deli A. Singgih. Foto: liputan6.com/dok

Deli Singgih mengaku bahwa diangkatnya anak tunggalnya itu sebagai anak asuh Dodik seperti pembuka jalan bagi pendidikan karakter anaknya. Kesederhanaan Dodik menginspirasi agar anaknya semata wayang bisa mendapatkan pendidikan karakter yang lebih kuat.

"Zhorra akhirnya juga punya saudara selain dari putra-putri Mas Dodik. Apalagi beliau sendiri, bagi saya, sudah lebih dari sekedar teman dan sahabat. Bahkan bisa dibilang, saya lebih dekat ke Dodik dibandingkan keluarga saya sendiri," kata Deli. 

Deli mengharapkan, anaknya juga bisa memiliki kakak dan adik dari putra-putri Dodik, sesuatu hal yang tidak Zhorra dapatkan sebagai anak tunggal.

"Anak saya mungkin akan melihat ini sebagai cara dia memiliki keluarga besar. Punya orangtua asuh, punya kakak asuh, bahkan punya keponakan asuh, yang belum dia miliki selama ini, karena dia anak saya satu-satunya," kata Deli.

Dodik Wijanarko sendiri saat ini sudah memiliki 2 putra dan 1 putri, putra sulungnya mewarisi darah sang ayah. Memilih profesi sebagai tentara yang berdinas di Kostrad, yang saat ini dikirim untuk menjalani tugas belajar di militer Amerika Serikat.

Saat memutuskan menjadikan Zhorra sebagai anak asuhnya merupakan upaya dalam menularkan pengalamannya melalui contoh-contoh positif secara langsung.

"Zhorra bukan sekadar anak angkat ya. Karena kalau anak angkat, tentu konsekuensinya akan mengikuti keyakinan saya. Tapi Zhorra ini adalah anak asuh. Ada kewajiban membangun karakter Zhorra menjadi kuat," kata Dodik.

Saat ini Dodik menjadi Komisaris Utama PT MRT Jakarta. 

"Persahabatan itu bahkan melewati garis keyakinan," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya