Liputan6.com, Pekanbaru - Puluhan warga berebut daging kerbau impor di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, viral di media sosial. Daging kerbau impor India itu sebelumnya dimusnahkan dengan cara ditimbun di lokasi tersebut.
Daging kerbau impor itu pada Senin pagi, 29 Mei 2023, dimusnahkan oleh Bea Cukai Bengkalis karena tidak punya izin masuk ke Indonesia. Ada sekitar 41,2 ton daging yang dimusnahkan.
Advertisement
Baca Juga
Usai penimbunan, puluhan warga menyerbu lokasi. Dalam video yang beredar, warga tadi terlihat menggali timbunan sampah.
Beberapa di antaranya terlihat membawa kantong diduga berisi daging kerbau impor. Warga tadi mengumpulkan di tepi TPA lalu kembali menggali timbunan sampah.
Video yang diunggah salah satu akun Instagram ini banyak mendapatkan komentar dari warganet. Netizen meminta masyarakat berhati-hati karena bisa saja daging itu nantinya diolah menjadi bakso ataupun cireng.
"Siap2lah untuk 6 bulan ke depan tidak makan bakso di Bantan-Bengkalis," tulis seorang warganet.
Ada juga yang menyebut cara pemusnahannya salah. Netizen menyatakan seharusnya petugas tidak menimbun saja tapi juga membakarnya hingga tak bersisa.
"Daging kerbau dimusnahkan benar-benar harusnya, dibakar sampai hangus, kalau kayak gini dibuangnya malah diolah lagi sama orang situ," tulis warganet lainnya.
Â
Polres Bengkalis Bergerak
Sementara itu, Polres Bengkalis bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bengkalis melakukan operasi pasar terkait video tersebut. Operasi ini dipimpin Kepala Polres Bengkalis Ajun Komisaris Besar Bimo Setyo Anggoro.
Bersama Kepala Disperindag Zulfan, operasi dilakukan di Pasar Terubuk dan Pasar Tradisional Desa Selat Baru Kecamatan Bantan.
Bimo menjelaskan, operasi ini merupakan respon dari viralnya video sejumlah warga membongkar barang sitaan daging impor asal India.
"Bersama pak Kadis memastikan bahwa daging yang tidak layak dikonsumsi itu tidak diperjualbelikan atau tidak sampai ke masyarakat untuk dikonsumsi," kata Bimo, Selasa siang, 30 Mei 2023.
Kepada pedagang, khususnya penjual daging, Bimo meminta untuk tidak memasok daging yang tidak diketahui asal usulnya.
"Pedagang menyebut daging yang dijual berasal dari rumah potong dan merupakan daging lokal," jelas Bimo.
Bimo juga mengerahkan Bhabinkamtibmas untuk mengecek ke masyarakat bersama perangkat desa. Masyarakat diminta tidak membeli ataupun mengkonsumsi yang tidak layak.
Sementara itu, Kepala Disperindag Bengkalis Zulfan menjelaskan, daging yang diambil oleh sejumlah warga itu sudah tidak layak dikonsumsi. Pihaknya juga menyayangkan kejadian usai pemusnahan tersebut.
"Kejadian semalam di luar dugaan, itu daging tidak layak konsumsi, warga jangan menjual dan mengkonsumsinya," imbuh Zulfan.
Advertisement