Bocah di Timor Tengah Selatan NTT Tewas Digigit Anjing Rabies, Penyebaran Kasus Sampai ke 76 Desa

Seorang bocah 5 tahun di Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 12 Jun 2023, 14:44 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2023, 14:34 WIB
FOTO: Pemberian Vaksin Anti-Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan
Warga membawa anjing untuk disuntik vaksin antirabies secara gratis di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (16/11/2021). Vaksinasi dilakukan untuk menghindari dan mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada hewan peliharaan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Liputan6.com, Timor Tengah Selatan - Seorang bocah 5 tahun di Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies. Hal itu menambah panjang kasus anjing rabies di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan TTS Dianar Atti, Senin (12/6/2023) membenarkan kabar tersebut. Bocah itu meninggal pada Minggu (11/6/2023) setelah sempat dirawat intensif di RSUD So’e. 

Hal itu disampaikan berkaitan dengan perkembangan kasus sebaran rabies di Kabupaten TTS di Pulau Timor yang menjadi kasus rabies pertama di pulau yang satu daratan dengan negara tetangga Timor Leste itu.

Bocah lima tahun itu ujar dia digigit anjing rabies pada April lalu di Kecamatan Kualin Kabupaten TTS. Gigitan anjing rabies tidak hanya di satu tempat saja, namun hampir di sekujur tubuhnya.

"Sebenarnya kondisinya sempat membaik saja dan sudah menerima vaksin usai penetapan kejadian luar biasa (KLB), tetapi kasihan anak itu meninggal pada Minggu kemarin," katanya.

Dengan adanya kasus baru meninggalnya bocah tersebut maka kini sudah ada dua orang meninggal dunia, akibat gigitan anjing rabies tersebut.

Korban pertama meninggal dunia pada Mei lalu dan berusia 45 tahun, sementara satu lagi berusia lima tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kasus Anjing Rabies Meningkat

Dianar Atti menambahkan, kasus penyebaran rabies di kabupaten TTS terus meningkat, walaupun berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah setempat.

Sampai dengan Minggu (11/6/2023) kemarin jumlah kasus gigitan anjing rabies kepada masyarakat di TTS sudah mencapai 257 orang dan tersebar di 23 kecamatan dari total 32 kecamatan di kabupaten itu.

"Selain itu penyebaran juga sudah sampai ke 76 desa," ujarnya.

Dirinya berharap masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas dan lebih penting adalah memvaksin anjingnya dan mengikat anjingnya sehingga tidak mudah terpapar rabies.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya