Liputan6.com, Solo - Umat Islam merayakan Idul Adha pada 10 Dzulhijah. Pada Idul Adha, ada ibadah yang paling utama, yakni berkurban.
Sejarah ibadah kurban tak lepas dari kisah Nabi Ibrahim AS dan anaknya, Ismail AS yang diabadikan dalam Al-Qur'an. Hikmah ibadah kurban salah satunya yakni untuk mengingat keikhlasan Nabi Ibrahim AS yang merelakan anaknya Nabi Ismail AS untuk dikurbankan atas perintah Allah SWT.
Lantaran keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail yang taat terhadap perintah-Nya, akhirnya Allah SWT mengganti tubuh Nabi Ismail menjadi seekor domba ketika pisau sudah berada di leher anaknya tersebut.
Advertisement
Seperti dikutip dari buku '25 Kisah Nabi dan Rasul Allah SWT' diceritakan terkait penantian Nabi Ibrahim yang tak kunjung memiliki buah hati selain bisa memiliki garis keturunan. Ia berharap ada yang meneruskan dakwah untuk mentauhidkan ALLAH SWT kepada kaum dan keluarganya yang telah ingkar kepada tuhan mereka.
Baca Juga
Ketika istrinya Siti Hajar melahir Ismail kecil mereka merawat dan mendidik sang anak untuk bisa meneruskan perjuangan sang ayah. Namun ketika Nabi Ismail AS tumbuh besar Nabis Ibrahim AS mendapatkan perintah menyembelih sang anak.
Melalui mimpi Nabi Ibrahim AS sedang menyembelih Nabi Ismail putra kesayangan yang sangat ia cintai, ia semakin yakin itu perintah dari Tuhannya lantaran mimpinya itu berulang.
Simak Video Pilihan Ini:
Pesan Penuh Kebijaksanaan
Nabi Ibrahim sempat ragu atas mimpinya tersebut, ketika mimpinya itu terus berulang hingga terjadi tiga kali berturut-turut ia yakin bahwa itu memang perintah Allah SWT yang harus ia jalankan.
Dari mimpi yang merupakan wahyu dari Allah SWT itu Nabi Irahim kemudian menceritakan perihal mimpinya itu kepada sang anak, Nabi Ismail malah mengaku mau melaksanakan perintah itu dan tidak keberatan dirinya disembelih.
Kemudian, Nabi Ibrahim AS membawa Nabi Ismail AS untuk bersiap-siap disembelih, keduanya ikhlas dengan apa yang diperintahkan oleh Tuhan mereka itu. Namun, pada saat pisau hendak mengenai leher sang anak saat itulah terdengar panggilan dari Allah SWT seperti tertuang di Surah As-Saffat ayat 102-111. Allah SWT Berfirman, yang artinya:
'Tatkala kedua telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya (nyatalah kesabaran keduanya) dan kami panggilah dia: Hai Ibrahim sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah kami mmeberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata dan kami tebus anak itu seekor sembelihan yang besar dan kami abadikan untuk Ibrahim itu pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Yaitu kesejahteraan yang dilimpahkan atas Ibrahim dengan demikian kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba kami yang beriman'.
Berkat ketabahan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sehingga Allah SWT memberikan anugerah yang besar kepada keduanya. Peristiwa Nabi Ismail yang akan disembelih kemudian diganti dengan seekor domba itu sebuah penegasan bahwa Nabi Ibrahim adalah hamba sekaligus utusan Allah SWT dan ia termasuk di antara orang-orang yang saleh.
Advertisement