Liputan6.com, Jakarta - Lantunan takbiran saat momen hari raya Id bukan hanya sekadar tembang yang mengingatkan kita pada kampung halaman. Lebih dari itu, di dalamnya ada makna-mana yang terkandung agar manusia lebih dekat dengan tuhannya.
Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib, yang dikutip dari laman NU online, Jumat (30/6/2023) menyebutkan, takbir saat momemtum hari raya Id terbagi menjadi dua macam, yaitu mursal dan muqayyad.
Advertisement
Takbir mursal merupakan takbir yang bisa dilafalkan kapan pun dan di mana saja. Takbir ini biasa dikumandangkan mulai dari malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram saat salat Id, baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Sementara takbir muqayyad memiliki waktu khusus, yakni dibaca setelah melaksanakan salat fardhu dan sunnah saat momen lebaran.
Waktu membacanya pada setelah salat subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) dan selesai bakda ashar hari tasyriq terakhir (13 Dzulhijjah).
Takbir Idul Adha Berapa Hari?
Dengan kata lain, takbir muqayyad dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 9 hingga 13 Zulhijah pada setiap selesai salat fardhu dan sunnah.
Syekh Ibrahim Al Bajuri menjelaskan bahwa takbiran Idul Adha menyandang dua istilah sekaligus yakni mursal dan muqayyad, karena dibaca sejak malam Id hingga hari tasyriq terakhir.
Lafaz Takbir dan Artinya
- Bacaan Takbir Idul Adha Versi Pendek
للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
"Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd"
Artinya:
"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah."
- Bacaan Takbir Idul Adha Versi Panjangللهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ
"Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd"
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa. Laailaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun. Walau karihal munafiqun. Walau karihal musyrikuun.
Laailaahaillallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah wa a'azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah.
Laailaahaillallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahilhamd.
Artinya:
"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan ke Esaan-Nya, Dia zat yang menepati janji, zat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan ke-Esa-anNya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya untuk Allah."
Advertisement