6 Hari Normalisasi Bendungan, Warga Perbatasan RI-PNG Dapat Akses Air Bersih

Terpantau dari hasil peninjauan, bendungan air telah tertimbun oleh lumpur, batu dan pasir yang longsor

oleh Panji Prayitno diperbarui 22 Jul 2023, 18:26 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2023, 18:20 WIB
6 Hari Normalisasi Bendungan, Warga Perbatasan RI-PNG Dapat Akses Air Bersih
Kegiatan normalisasi serta pipanisasi bendungan air di perbatasan Skouw-Wutung Kota Jayapura Papua. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS melakukan perbaikan dan normalisasi serta pipanisasi bendungan air di perbatasan Skouw-Wutung Kota Jayapura Papua, Sabtu (22/7/2023).

Perbaikan dilakukan bersama Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak dan Pangdam XVII/CEN Mayjen TNI Izak Pangemana

Bermula dari laporan masyarakat di perbatasan Skouw kepada Pos Komando Utama Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS. Mereka kesulitan mendapat air bersih untuk kebutuhan hidup.

"Kami juga langsung lakukan peninjauan ke bendungan air di perbatasan Skouw-Wutung," kata Wadansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa.

Terpantau dari hasil peninjauan, bendungan air telah tertimbun oleh lumpur, batu dan pasir yang longsor. Kemudian pepohonan tumbang sehingga air tidak dapat mengalir secara normal dan menyumbat bak penampungan air. 

Selain itu juga ditemukan banyak pipa yang rusak, patah dan putus. TNI langsung merespon dan memperbaiki bendungan air untuk masyarakat yang tinggal di perbatasan Skouw-Wutung.

"Kami bersama-sama membersihkan bendungan air dan mengalirkan air bersih sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di perbatasan," katanya.

Kebutuhan Primer

Kegiatan diawali dengan pembersihan bendungan air selama tiga hari dengan menggunakan excavator. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan double pipa HDPE sepanjang 160 meter untuk mengganti pipa-pipa lama yang telah rusak.

Secara keseluruhan, aktivitas perbaikan bendungan air dilaksanakan selama enam hari. Kegiatan ini diakhiri dengan acara adat di lokasi bendungan air.

Kemudian dilanjutkan dengan acara seremonial di Pos Komando Utama Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS yang mengundang seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di perbatasan Skouw, Papua.

Selain didistribusikan untuk masyarakat perbatasan Skouw, aliran air bersih dapat dinikmati oleh para pelintas batas kedua negara, pedagang di pasar perbatasan, serta turis mancanegara maupun domestik.

"Pemenuhan akan air merupakan kebutuhan primer yang paling mutlak dan mendasar bagi semua makhluk hidup. Dengan terpenuhinya kebutuhan air tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Kami hadir untuk memberikan solusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi masyarakat Papua. TNI-AD selalu di hati rakyat", ungkap sang Jenderal Air, Letjen TNI Maruli Simanjuntak.

Perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Pangkostrad dan Pangdam XVII/CEN menciptakan kolaborasi antara aparat organik Kodam XVII/CEN, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS dan masyarakat setempat.

"Terimakasih kepada Bapak Pangkostrad, Pangdam XVII/CEN dan Satgas Pamtas Yonif 132/BS yang telah memberikan perhatiannya dengan tulus dan ikhlas kepada kami masyarakat perbatasan Skouw. Sekarang air sudah kembali mengalir lancar," ujar Ondo Afi Stenley.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya