Liputan6.com, Rembang - Namanya Suhadi. Usianya 44 tahun. Ia warga Desa Waru RT 08/ RW 01 Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
Keseharian Suhadi hidup di lautan. Bisa dimengerti karena profesinya sebagai nelayan. Profesi berisiko tinggi dengan kesejahteraan yang jelas kalah dibanding staf khusus Presiden.
Baca Juga
Kamis dini hari (20/7/2023) Suhadi bersama satu temannya berangkat melaut. Kali ini sasarannya adalah menangkap rajungan. Sebangsa kepiting yang harganya sedang bagus.
Advertisement
Menurut kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto, Suhadi berangkat dari TPI Gunung Wetan Kecamatan Rembang.
"Sekitar pukul 09.00 mereka tiba di perairan Juwana, Kabupaten Pati," kata Suhartono bercerita.
Dengan semangat dua nelayan dengan jam terbang cukup tinggi ini mulai menurunkan bubu. Tali bubu memang cukup panjang karena rajungan biasanya berada di kedalaman tertentu yang cukup dalam.
Tapi yang panjang itu ternyata melilit kaki Suhadi tanpa disadari. Akibatnya ketika bubu diturunkan, Suhadi terjatuh ke laut.
"Pak Suhadi tenggelam dan hingga Jumat ini, belum ketemu," kata Suhartono.
Berbekal informasi itu, Suhartono langsung meminta Koordinator Basarnas Unit Siaga Rembang Nur Zain untuk membantu mencari dan mengevakuasi. Nur Zain segera memberangkatkan 1 tim rescue untuk menjalankan tugasnya. Mencari dan mengevakuasi Suhadi, apapun keadaannya.
"Tim SAR menjalankan tugas dan menggunakan metode sisir laut. Mulai dari lokasi jatuhnya korban meluas ke arah barat hingga 13 mil laut," kata Suhartono .
Hingga berita ini ditulis, tim SAR masih berada di tengah laut. Suhartono meminta dukungan doa dari masyarakat agar Suhadi segera ditemukan.