Gas Elpiji 3 Kilogram Langka di Batam, Pangkalan Curang Bakal Kena Sanksi

Gas Melon di Batam Kosong karena Panik Buying Pemko bersama Pertamina akan tindak Penjual di atas harga .18.000

oleh Ajang Nurdin diperbarui 01 Agu 2023, 03:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2023, 03:00 WIB
Sidak gas 3 kilogram
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam Gustian Riau melakukan insfeksi mendadak kelangkaan gas elpiji 3 kilogram bersama Pertamina Batam, Senin (31/7/2023). (Liputan6.com/ Ajang Nurdin)

 

Liputan6.com, Batam - Warga di Kota Batam mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam Gustian Riau, kelangkaan tersebut terjadi karena banyak warga yang 'panic buying' dalam satu minggu terakhir. Hal itu diutarakan Gustian usai melakukan inspeksi mendadak bersama Pertamina Batam, Senin (31/7/2023).

Gustian mengatakan, kekosongan ini bukan disebabkan kelangkaan, melainkan habis karena panic buying dengar berita dari luar Batam.

Gustian meminta pangkalan tidak menimbun dan memanfaatkan situasi dengan menjual gas elpiji 3 kilogram di atas harga eceran tertinggi. Mengingat gas elpiji 3 kilogram sejatinya diperuntukan untuk rakyat miskin.

"Tolong, kami juga akan memberikan sanksi pada pangkalan yang melakukan itu, ketahuan, maka izinnya kami akan proses tidak diaktifkan kembali," kata Gustian.

Gustian menuturkan, pihaknya turun langsung ke lapangan sebagai langkah antisipasi melakukan pengawasan dan pemantauan bagi yang pelanggaran.

Gustian Riau juga meminta masyarakat jangan takut untuk melaporkan jika ditemukan pangkalan dan penjual eceran yang menjual gas elpiji 3 kilogram di atas harga yang sudah ditentukan pemerintah, yakni Rp18 ribu per tabung.

 

Tambah Stok

Sementra itu Sales Brach Manager Retail Wilayah Barat Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fadlan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penambahan stok untuk wilayah Batam.

"Sabtu, Minggu, dan Senin masing-masing penambahan sebanyak 22.400. kurang lebih 50 persen di luar penyaluran biasa," kata Fadlan.

Menurut Fadlan, penambahan itu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang ada saat ini. Normalnya, penyaluran di Batam ialah 45.000 tabung per hari.

Ia menjelaskan, stok itu akan mencukupi jika masyarakat melakukan pembelian seperti biasa sesuai kebutuhan.

"Antisipasi kekurangan, kita tambah. Imbauannya untuk beli secukupnya saja. Jangan panic buying," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya