Siap-Siap, Ulos Sepanjang 1.000 Meter Akan Diarak Keliling Danau Toba, Catat Tanggalnya

Ulos sepanjang 1.000 meter bermotif 5 puak Batak akan diarak keliling kawasan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) mulai 15, 16, dan 17 Oktober 2023. Start dari Jembatan Tano Ponggol, Pangururan, Samosir, dan finish di Open Stage Parapat, Simalungun.

oleh Reza Efendi diperbarui 29 Agu 2023, 17:33 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2023, 17:32 WIB
Ulos
Ilustrasi - Ulos panjang diarak di kawasan Danau Toba (Istimewa)

Liputan6.com, Medan Ulos sepanjang 1.000 meter bermotif 5 puak Batak akan diarak keliling kawasan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) mulai 15, 16, dan 17 Oktober 2023. Start dari Jembatan Tano Ponggol, Pangururan, Samosir, dan finish di Open Stage Parapat, Simalungun.

Informasi diperoleh Liputan6.com, Selasa (29/8/2023), pengarakan ulos sepanjang 1.000 meter itu akan dilaksanakan Yayasan Pusuk Buhit, dalam rangka menyambut Hari Ulos 2023. Ulos yang akan diarak keliling kawasan Danau Toba diproduksi Kyan Ulos di Kota Pematang Siantar bermotif Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, dan Angkola.

"Untuk kali ini, rencananya akan diarak dengan sepeda motor," kata Ketua Yayasan Pusuk Buhit, Efendy Naibaho.

Yayasan Pusuk Buhit sudah melakukan berbagai hal terkait ulos sejak pemerintah, dalam hal ini Direktorat Sejarah Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menetapkan kain tenun tradisional Batak sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional pada 17 Oktober 2014.

Atas prakarsa berbagai pihak, di antaranya Manguji Nababan, pimpinan Pusat Dokumentasi Batak Universitas HKBP Nommensen, mengharapkan pemerintah menetapkan 17 Oktober 2014 sebagai Hari Ulos, dan akan diperingati tanggal 17 Oktober setiap tahun secara nasional di Indonesia dan mancanegara.

"Yayasan Pusuk Buhit sudah memohon kepada Presiden Jokowi agar menetapkan Hari Ulos 17 Oktober melalui surat tertanggal 19 Oktober 2015," jelasnya.

 

Deklarasi Hari Ulos

PPKM Level 2, Begini Aktivitas Pedagang Kain Ulos di Pasar Senen
Ilustrasi - Pembeli melihat-lihat kain ulos di pasar proyek Senen, Jakarta, Kamis (21/10/2021). Sejak status PPKM turun menjadi level 2, pengunjung ramai mendatangi toko membeli kain ulos untuk upacara pernikahan adat dengan kisaran harga dari Rp. 500.000 hingga jutaan rupiah. (merdeka.com/Imam Buhori)

Diterangkan Efendy, permohonan penetapannya karena ulos sudah menjadi bagian yang melekat dan tidak terpisahkan dari hidup dan kehidupan orang Batak, yang digunakan dalam berbagai kegiatan Batak dan Habatahon.

Dalam surat kepada Presiden Indonesia, juga dipaparkan sejarah dan keberadaan ulos, termasuk definisi, jenis, corak, dan ragamnya yang banyak sekali. Juga masing-masing mempunyai ciri khas, keunikan tersendiri dan mendalam, serta sarat makna dalam suka dan duka orang Batak.

Hari Ulos dideklarasikan pertama sekali di Sekeretariat Punguan Pomparan Si Raja Oloan Boru Bere se-Indonesia di Jalan Sei Galang Nomor 10-12, Kota Medan, dan pembentangan ulos di Jalan A Yani, Kesawan, Medan.

"Saat itu, ketua panitianya Martha Pasaribu bersama RAY Sinambela, Harry Naibaho, dan saya dengan Orasi Ulos Manguji Nababan," ujarnya.

Rute Arak-arakan

Kain Ulos
Ilustrasi - Perajin kain ulos binaan TobaTenun. (dok. TobaTenun)

Nantinya, di kawasan Danau Toba mulai 15, 16, dan17 Oktober 2023, dimulai dari Jembatan Tano Ponggol dan berakhir di Open Stage Parapat. Rute Jembatan Tano Ponggol-Tanjung Bunga-Simpang Sibea-bea-Tele-Dolok Sanggul-Simpang Bakara-Silangit-Siborong-borong-Balige-Laguboti-Porsea dan Finish di Open Stage Parapat, Simalungun, persis pada 17 Oktober 2023 dilanjut perjalanan melalui Merek dan Sidikalang kembali ke Pangururan.

Ulos sepanjang 1.000 meter produk Kyan Ulos berbiaya Rp 60 juta itu diharapkan dilepas para kepala daerah kawasan Danau Toba di Parapat. Di Open Stage, Parapat, akan ada berbagai kegiatan.

Untuk kenyukseskan kegiatan ini, Yayasan Pusuk Buhit sudah membentuk Tim Kerja di Pangururan, Pematang Siantar, Medan, Tapanuli Utara, Parapat, Sidikalang, dan Jakarta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya