Menilik 300 Ulos Unik di Jambarta Ulos and Artefact, Momentum Masyarakat Toba Menjaga Warisan Budaya

Pameran Jambarta Ulos and Artefact bergulir Siborong-borong, Balige, Sumatera Utara (Sumut). Berlokasi di Piltik Cafe, pameran berlangsung sejak Desember 2024 hingga Mei 2025.

oleh Reza Efendi Diperbarui 24 Feb 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 09:00 WIB
Pameran Jambarta Ulos and Artefact
Pameran Jambarta Ulos and Artefact... Selengkapnya

Liputan6.com, Balige Pameran Jambarta Ulos and Artefact bergulir Siborong-borong, Balige, Sumatera Utara (Sumut). Berlokasi di Piltik Cafe, pameran berlangsung sejak Desember 2024 hingga Mei 2025.

Desainer Torang Sitorus, penggagas acara, mengatakan, pameran Jambarta Ulos and Artefact menampilkan lebih dari 300 kain ulos antik. Ratusan ulos antik ini dipamerkan secara bergilir setiap 2 bulan.

"Pameran ini menjadi momentum bagi masyarakat Toba untuk lebih menghargai warisan budaya," kata Torang kepada Liputan6.com, Kamis (20/2/2025).

Diungkapkan Torang, memasuki 22 tahun perjalanannya, sudah waktunya untuk membuat sesuatu. Supaya orang-orang di Toba bisa lebih appreciate, dan tahu yang mereka kerjakan selama ini sudah dipakai banyak orang.

"Termasuk banyak selebriti yang sudah mengenakan ulos-ulos itu," Torang menuturkan.

 

Usung Konsep 3 Masa

Desainer Torang Sitorus
Desainer Torang Sitorus, penggagas Pameran Jambarta Ulos and Artefact... Selengkapnya

Pameran ini mengusung konsep 3 masa, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Masa lalu menampilkan ulos-ulos antik yang sudah berusia ratusan tahun, dan dikumpulkan dari koleksi pribadi Torang.

Kemudian, masa kini menghadirkan ulos yang telah direvitalisasi. Sementara masa depan menampilkan karya ulos yang telah diolah menjadi busana oleh desainer ternama.

"Misi kita sudah dua tahun ini membawa ulos ke dunia internasional. Dari 2024-2025, kita memang pamerannya kebanyakan di luar negeri. Karena Indonesia sudah berhasil kita ulosin, sudah banyak orang sekarang tahu ulos," Torang mengungkapkan.

"Sudah banyak orang juga yang menggarap ulos. Sekarang kita bermimpi ulos ini bisa lebih luas, go internasional, dengan harapan desainer-desainer luar negeri tahu ulos," sambungnya.

Tampilkan Artefak Budaya Batak

Pameran Jambarta Ulos and Artefact
Pameran Jambarta Ulos and Artefact menampilkan lebih dari 300 kain ulos antik... Selengkapnya

Pameran ini juga menampilkan artefak budaya Batak, seperti gorga, singa-singa, tunggal panaluan, dan saham yang selama ini tersimpan dalam koleksi pribadi Torang.

"Nah, itu kan sudah hilang, ya. Maksudnya, sudah di tangan kolektor semua. Jadi itu kita pamerin koleksi-koleksiku yang selama ini disimpan di koleksi pribadi. Saya perkenalkan kembali di Toba supaya mereka lebih menjaga, sih," bebernya.

Selama 6 bulan berlangsung, lokasi pameran di Piltik Cafe akan terus menampilkan berbagai koleksi ulos dengan konsep yang lebih modern dan menarik.

"Jadi, selama enam bulan pameran akan berlangsung. Per dua bulan kita nanti akan ganti ulos antik, display-nya lebih keren, lebih kekinian," terang Torang yang saat ini fokus mengembangkan serat kain dari nenas.

Seni Sebagai Kunci Kemajuan Wilayah

Pameran Jambarta Ulos and Artefact
Pameran Jambarta Ulos and Artefact bergulir Siborong-borong, Balige, Sumatera Utara (Sumut). Berlokasi di Piltik Cafe... Selengkapnya

Pemilik Piltik Coffee, Tigor Siahan, yang menjadi lokasi pameran, mengungkapkan, seni adalah salah satu kunci kemajuan wilayah.

"Ini visi bagaimana kita memajukan Bona Pasogit, memajukan kampung melalui seni. Saya percaya, seni itu bisa menggerakkan semua dengan suka cita. Semua orang akan bergembira melakukan sesuatu dengan seni," kata Tigor didampingi istri, Vera Hutauruk.

Menurut Tigor, pameran ini bukan sekadar ajang seni, tetapi juga upaya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan, kerapihan, dan hospitality untuk mendukung pariwisata di Tapanuli Utara.

"Target besarnya meningkatkan kesadaran masyarakat, membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata. Kita harus sadar, sawah, danau, gunung, dan air terjun bukan sekadar pemandangan, tetapi memiliki nilai ekonomi yang bisa dikembangkan," ucapnya.

Pentingnya Kolaborasi

Pameran Jambarta Ulos and Artefact
Menandai pembukaan pameran, 26 busana berbahan ulos karya Torang Sitorus turut ditampilkan dalam fashion show... Selengkapnya

Tigor juga menekankan pentingnya peran kolaborasi antara seniman, masyarakat, dan pemerintah dalam mendukung ekosistem seni dan budaya.

"Kolaborasi sangat penting. Pemerintah punya peran dalam membangun infrastruktur dan regulasi, sementara masyarakat dan seniman bergerak dengan kreativitas dan inisiatif. Kalau semua kompak, saya yakin bisa mencapai perubahan besar untuk daerah ini," ungkapnya.

Menandai pembukaan pameran, 26 busana berbahan ulos karya Torang Sitorus turut ditampilkan dalam fashion show yang dihadiri sejumlah tamu undangan, termasuk para penenun yang selama ini memasok kain ulos untuk karya Torang Sitorus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya