Liputan6.com, Bandung - Kekerasan merupakan tindakan yang harus dihindari oleh manusia karena bisa membawa penderitaan mendalam. Pada 2 Oktober setiap tahunnya, masyarakat di seluruh dunia memperingati tanggal tersebut sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional.
Peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pemilihan 2 Oktober sebagai peringatan tersebut juga tidak terlepas dari salah satu sosok terkenal Mahatma Gandhi.
Sosok Mahatma Gandhi dikenal oleh masyarakat dunia sebagai sosok yang penting dalam gerakan kemerdekaan di India. Ia menjadi sosok aktivis yang menggunakan perlawanan tanpa kekerasan.
Advertisement
Sejarah Hari Tanpa Kekerasan Internasional
Melansir dari laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), peringatan Hari Tanpa Kekerasan Internasional bertepatan dengan hari lahir dari Mahatma Gandhi. Ia merupakan sosok pemimpin gerakan kemerdekaan India dan pelopor dari strategi tanpa kekerasan.
Peringatan ini dibuat dengan tujuan memperingati masyarakat dan menyebarkan pesan terkait non-kekerasan dengan berbagai cara diantaranya melalui pendidikan atau kesadaran publik. Adapun sosok Mahatma Gandhi saat itu mempraktikkan prinsip-prinsip non-kekerasan saat masa penjajahan India.
Gerakan tersebut dijuluki sebagai Gerakan Ahimsa dan menurutnya hal tersebut adalah cara terbaik untuk melakukan perubahan sosial yang positif tanpa merugikan orang lain. Gerakannya kemudian menjadi tersebar luas di seluruh dunia.
Sejak 2007, PBB mulai menetapkan peringatan tersebut sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional. Adapun tanggal lahir Mahatma Gandhi dipilih karena gerakannya yang sangat menginspirasi.
Adapun Mahatma Gandhi dikenal sebagai pemimpin India yang penuh dengan kedamaian dan sangat berperan dalam kemerdekaan India. Ia menganut agama Hindu dan mempelajari bahwa dunia harus meninggalkan kekerasan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kemerdekaan.
Mahatma Gandhi menjadi tokoh yang memberikan inspirasi kepada seluruh dunia terutama untuk melakukan gerakan tanpa kekerasan untuk hak-hak sipil atau perubahan sosial. Melalui komitmennya tersebut ia sangat berpartisipasi dalam meruntuhkan kolonialisme, mempengaruhi banyak perjuangan kebebasan, hingga memperkuat kedaulatan rakyat mulai dari hak-hak sipil, politik, dan ekonomi.
Advertisement