Sempat Jadi Rebutan, Investasi PLTS Terapung Cirata Masuk ke Purwakarta Rp1,12 T

Investasi dari PLTS Terapung Cirata, akhirnya masuk ke Kabupaten Purwakarta Rp 1,12 triliun. Sebelumnya, ini menjadi rebutan dua daerah.

oleh Asep Mulyana diperbarui 05 Nov 2023, 01:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2023, 01:00 WIB
Sempat Jadi Rebutan, Invetasi PLTS Terapung Cirata Akhirnya Masuk ke Purwakarta Rp1,12 T
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purwakarta, Hariman Budi Anggoro. Foto (Liputan6.com/Asep Mulyana)

Liputan6.com, Purwakarta - Realiasi investasi yang masuk ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, masih moncer pada 2023 ini. Bahkan, di triwulan III ini capaian investasi sudah di angka 113 persen dari target Rp9.50 triliun yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purwakarta, Hariman Budi Anggoro menjelaskan, realisasi investasi ke wilayahnya di tahun ini masih menunjukan tren positif. Salah satunya, terdongkrak pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung terbesar di Asia Tenggara di perairan Waduk Cirata.

"Alhamdulillah, dari total investasi PLTS Terapung yang mencapai Rp1,6 triliun itu, masuk ke kita Rp1,12 triliun dan sisanya atau Rp489 miliar masuk ke Kabupaten Bandung Barat (KBB)," ujar Hariman kepada Liputan6.com, Jumat (3/11/2023).

Menurut Hariman, sebelumnya terdapat permasalahan yang berkaitan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) dalam proyek PLTS Terapung itu. Hal mana, saat itu investasinya tercatat untuk dua kabupaten, yakni Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bandung Barat.

"Kalau 2022 kemarin, investasi dari proyek tersebut ke Kabupaten Purwakarta itu tidak ada sama sekali. Justru, investasinya masuknya ke KBB dengan nilai sekitar Rp380 miliar," kata dia.

Namun, lanjut dia, pada 2023 ini ada kabar baik setelah pihaknya berkoodinasi dengan Kementerian Perekonomian supaya penanaman modal dari PLTS ini bisa masuk untuk Kabupaten Purwakarta.

Hariman menuturkan, dari nilai investasi PLTS terapung untuk Kabupaten Purwakarta yang mencapai Rp1,12 triliun itu, yang sudah masuk ke laporan kegiatan penanaman modal (LPKM) itu baru 67,96 persennya atau sekitar Rp772,45 miliar.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Capaian Investasi Melebihi Target BKPM

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha menyampaikan capaian investasi yang masuk ke wilayahnya hingga triwulan III 2023 ini. Adapun capaian investasi tersebut hingga September kemarin sudah di angka Rp 10,75 triliun atau 113 persen dari target yang ditetapkan pusat.

"Realisasi investasi yang masuk itu, terhitung Januari-September," ujar Norman

Norman menjelaskan, nilai investasi sebesar Rp 10,75 triliun ini, diraih melalui tiga tahap. Yakni, pada triwulan I atau medio Januari-Maret 2023 dengan capaian nilai investasi sebesar Rp3,29 triliun. Kemudian, di triwulan II mencapai Rp5,70 triliun.

"Untuk triwulan ke III, capaiannya investasi kita sekitar Rp 1,76 triliun," jelas dia.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini sedang membangun PLTS Terapung yang lokasinya berada di Waduk Cirata. Proyek nasional ini luasnya sekitar 200 hektare. Dari luasan untuk pembangunan PLTS ini, sebagian masuk ke wilayah Kabupaten Purwakarta.

Menurut informasi, PLTS berkapasitas 145 Mega Watt (MW) dan merupakan PLTS Terapung pertama di Indonesia ini progres pembangunannya sudah nyaris 100 persen. Bahkan, kabarnya dalam waktu dekat ini akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Proyek PLTS Terapung Cirata ini dikembangkan secara patungan oleh anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI) dan anak usaha Mubadala Investment Company, Masdar, perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Adapun nama perusahaan konsorsium untuk proyek tersebut, yakni PT Pembangkitan Jawa-Bali Masdar Solar Energi (PMSE).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya