Ragam Pakaian Adat Dayak Sambut Presiden Jokowi di Kutai Barat

Kehadiran Presiden Joko Widodo di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur disambut meriah oleh warga yang mengenakan pakaian adat.

oleh Abdul Jalil diperbarui 05 Nov 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2023, 00:30 WIB
Presiden Jokowi di Kutai Barat
Presiden Jokowi di depan ribuan masyarakat Kutai Barat yang berpakaian tradisional sesuai adat masing-masing. (dok: Biro Pres Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Kutai Barat - Jumat (3/11/2023) merupakan hari yang sibuk bagi Kabupaten Kutai Barat. Sejak pukul 06.00 WITA, jalanan sekitar kompleks perkantoran Bupati Kutai Barat sudah ramai didatangi masyarakat.

Sepanjang jalan dipenuhi oleh siswa sekolah, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Sebagian mengenakan seragam, sebagian lainnya pakai pakaian adat. Meski ada yang mengenakan pakaian adat tak sempurna, namun usaha untuk menampilkan budaya masinh-masing begitu kuat.

“Sudah dari pagi tadi menunggu di jalan ini, mau lihat Presiden Joko Widodo,” kata Indah, seorang siswi Sekolah Menengah Pertama yang menunggu di salah satu jalan menuju Alun-alun Itho, Sendawar.

Alun-alun tersebut merupakan pusat acara kunjungan presiden. Masyarakat diperkenankan hadir untuk melihat presiden secara langsung.

Meski tak diarahkan, warga yang datang, baik menunggu di sepanjang jalan atau memadati alun-alun, mayoritas mengenakan pakaian adat. Masing-masing mengenakan pakaian sesuai etnisnya.

Maka, kehadiran presiden seolah menjadi kegiatan parade budaya pakaian tradisional etnis-etnis yang ada di kabupaten ini. Semuanya bangga bahkan berusaha tamping cantik.

Apalagi kedatangan presiden bertepatan dengan Festival Dahau. Sebuah festival budaya yang digelar setiap tahun.

Susanti misalnya, sengaja datang dari Kecamatan Siluq Ngurai lengkap dengan pakaian tradisional Suku Dayak Benuaq. Di kepalanya tertutup seraung, topi lebar yang merupakan topi khas suku Dayak dengan banyak hiasan.

Padahal jarak dari Kecamatan Siluq Ngurai ke Alun-alun Itho membutuhkan waktu dua jam. Meski harus berangkat pagi-pagi, Susanti tak mengaku berat.

“Semua demi bisa menyaksikan Presiden Jokowi,” kata Susanti saat berada di Tengah lapangan alun-alun.

Panas Terik tak membuatnya beranjak dari Tengah lapangan. Padahal jarum jam sudah menunjukkan angka 10. Saat itu, di Pulau Kalimantan, matahari mulai terik dan menyengat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kutai Barat, Rustam, membenarkan jika Joko Widodo adalah presiden pertama yang datang ke Kutai Barat. Sejak republik ini Merdeka, belum pernah satu pun kepala negara yang hadir ke di Bumi Tanaa Purai Ngeriman.

“Benar, Presiden Jokowi adalah presiden pertama yang hadir ke Kutai Barat,” kata Rustam.

Maka kehadiran presiden disambut luar biasa oleh warga Kutai Barat. Di sisi lain, mereka berharap ada perubahan dari sisi infrastruktur terutama Jalan Negara di Kutai Barat.

Berlomba Paling Indah

Pakaian adat dayak
Seorang wanita warga Kutai Barat mengenakan pakaian tradisional yang dipadukan dengan kreasi pribadi sehingga tampak anggun. (Foto: Abdul Jalil)

Kehadiran Presiden Jokowi di Alun-alun Itho, Sendawar, Kabupaten Kutai Barat bisa jadi tak sekedar kehadiran presiden untuk pertama kalinya. Ribuan warga yang hadir seolah sedang berlomba memamerkan budayanya masing-masing.

Ada kebanggaan tersendiri saat mengenakan pakaian adat. Ragam hiasan dan jenis pakaian diolah senindah dan secantik mungkin. Semua berlomba menjadi yang paling indah.

Maka, Alun-alun seolah seperti parade pakaian tradisional. Bahkan ada yang menghias seraung dengan hiasan dari bulu unggas. Keanggunan, keindahan, dan budaya berpadu menjadi satu.

“Saya betul-betul sangat senang, saya betul-betul sangat gembira, bisa hadir di Bumi Tanaa Purai Ngeriman. Dan di Festival Dahau yang ini merupakan festival yang selalu dinanti-nantikan oleh masyarakat Kutai Barat,” kata Presiden Jokowi mengawali sambutannya.

Ragam warna-warni dari tampilan ragam etnis di Kutai Barat tersebut memukau Presiden Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini melihat wujud persatuan dalam keragaman itu di Kutai Barat.

“Di sini saya melihat semangat Bhineka Tunggal Ika bisa di wujudkan secara nyata, dan indonesia tadi saya sampaikan adalah negara besar yang terdiri dari berbagai suku, berbagai agama, berbagai budaya,” tambahnya.

Wakil Ketua Bidang Industri, Investasi, dan Hubungan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Kutai Barat, Onia Karlina Hiping menjelaskan ini merupakan sejarah yang penting bagi Kutai Barat setelah 78 tahun Indonesia Merdeka baru kali ini kepala negara hadir.

“Presiden Jokowi adalah presiden pertama yang menginjakkan kaki di Tanaa Purai Ngeriman. Jadi masyarakat, termasuk saya begitu bersemangat,” kata Onia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya