Liputan6.com, Yogyakarta - Kontestan Squid Game: The Challenge yang dirilis Netflix diduga banyak yang mengalami cedera selama pembuatan film, mulai dari hipotermia hingga kerusakan saraf. Hal ini membuat para kontestan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap salah satu raksasa penyedia layanan streaming film tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber, para peserta kini diwakili oleh firma hukum Inggris Express Solicitors, menyatakan bahwa mereka menderita hipotermia dan kerusakan saraf karena imobilisasi yang berkepanjangan dalam suhu dingin saat memainkan tantangan lampu merah dan lampu hijau.
Kondisi saat Pengambilan Gambar
Advertisement
Squid Game: The Challenge berlatar di Inggris, serial ini dibuat menyerupai tantangan dari serial Squid Game Korea Selatan yang sangat populer tahun lalu.
Baca Juga
Sebanyak 456 kontestan bersaing untuk mendapatkan hadiah sebesar 4,56 juta dollar Amerika. Namun, acara tersebut mendapat kritik dari beberapa peserta yang menuduh produser mengabaikan keselamatan dan menciptakan kondisi yang meresahkan di lokasi syuting.
Salah satu kontestan Melissa di unggahan Tiktoknya sebagai lil_THEE_boy membagikan pengalamannya saat berpartisipasi dalam Squid Game: The Challenge.
Melissa diketahui kontestan bernomor 326 bersama ayahnya, mereka tidak berhasil melewati tantangan pertama, Lampu Merah Lampu Hijau.
"Oke, jadi ini adalah salah satu keluhan terbesar saya terhadap pertunjukan ini! Lampu Merah Lampu Hijau tidak memakan waktu lima menit seperti yang terlihat di pertunjukan. Saya pikir putaran terakhir orang yang berhasil lolos akhirnya bermain selama hampir delapan jam," kata Melissa.
Melissa pun mengungkap bagaimana selama istirahat, kontestan diminta untuk tetap diam dalam waktu lama, berkisar antara 20 hingga 45 menit. Ia menceritakan bagaimana serial tersebut ditayangkan tidak seperti saat pengambilan gambar.
"Kalian sebagai penonton tidak tahu seperti apa kondisi sebenarnya. Ketika kalian melihat gambar orang-orang dengan tangan di saku dan suka duduk dan sebagainya, itu tidak masuk akal. Aku hanya berharap mereka menunjukkannya di acara itu karena menurutku itu akan membuatnya lebih menarik untuk ditonton," ucapnya.
Kontroversi
Ketidakpuasan para kontestan semakin meningkat hingga memunculkan wacana untuk mengambil tindakan hukum terhadap studio produksinya. Mereka mengaku khawatir terkait potensi risiko yang terkait dengan adaptasi reality show Squid Game dengan cerita fiktif sebelumnya.
Mereka ingin mendorong pemeriksaan lebih dekat terhadap protokol keselamatan dalam produksi reality TV, terutama ketika mereplikasi skenario yang menuntut fisik dan membebani mental.
Hasil dari tindakan hukum dapat berdampak pada industri reality TV yang lebih luas, dan memengaruhi cara acara tersebut menyeimbangkan nilai hiburan dengan kesejahteraan para pesertanya.
Penulis: Taufiq Syarifudin
Advertisement