Petani Rumput Laut Bantaeng Dihadiahi Mesin Pencacah Sampah Plastik dan Pelampung Ramah Lingkungan

Hal itu demi mewujudkan budi daya rumput laut yang ramah lingkungan

oleh Fauzan diperbarui 17 Des 2023, 09:01 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 22:04 WIB
Hadiah mesin pencacah plastik dan pelampung ramah lingkungan untuk petani rumput laut di Kabupaten Bantaeng (Liputan6.com/Fauzan)
Hadiah mesin pencacah plastik dan pelampung ramah lingkungan untuk petani rumput laut di Kabupaten Bantaeng (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Bantaeng - eSeaweed Foundation Indonesia dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memberikan mesin pencacah sampah plastik dan pelampung ramah lingkungan untuk petani rumput laut di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada Kamis (14/12/2023). 

Pemberian mesin pencacah sampah plastik dan pelampung ramah lingkungan itu merupakan upaya untuk mewujudkan dudi daya rumput laut yang ramah lingkungan. Hal itu pun diharapkan bisa menjadi pemicu gerakan budi daya rumput laut ramah lingkungan di seluruh Sulsel. 

"Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik," kata Maruli saat memberikan mesin pencacah sampah plastik tersebut kepada petani rumput laut di Kabupaten Bantaeng. 

Sementara itu, Ketua eSeaweed Foundation Indonesia Andi Marcelya Awaludin mengatakan sampah plastik yang ada diluar menjadi teror untuk anak cucu masyarakat pesisir yang ada di penjuru Tanah Air. 

"Sampah plastik yang ada di laut tidak saja mengusik mimpi kami yang indah itu, tetapi dia ingin memutus mata rantai kehidupan anak dan cucu kita," ucapnya. 

Ia pun bersyukur gerakan bersih-bersih pantai yang ia inisiasi bersama personel TNI AD itu mulai digalakkan. Itu diharapkan bisa menjadi gerakan nasional sehingga sampah plastik yang ada di laut bisa hilang sedikit demi sedikit. 

"Kami tahu bahwa kami tidak sendiri di sini untuk menyelamatkan bumi ini, karena ada kesatiria yang gagah perkasa dan bijaksana yang akan memastikan bahwa sampah plastik tidak akan pernah kembali lagi mengganggu mimpi indah itu," Marcelya menjelaskan.

Meski begitu, perang melawan sampah plastik adalah perang yang tak akan ada habisnya. Ia pun berharap kesadaran masyarakat bisa terpicu dengan gerakan-gerakan kecil untuk menyelamatkan laut dari sampah plastik. 

"Tapi jangan lupa, perang melawan sampah is a never ending war. Ini harus terus diupayakan sampai titik darah penghabisan," ucapnya. 

"Kami percaya dan yakin Sulawesi Selatan akan leading menjadi basis kekuatan ekonomi biru Indonesia yang diakui dunia sebagai penghasil rumput laut ramah lingkungan terbesar di dunia," dia memungkasi. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya