Mengenal Program di Wonogiri yang Antar Kalbe Dapat Proper Emas

Program inovasi sosial di Desa Watuagung, kata Abi Nisaka, berawal dari pembukaan akses air oleh Kalbe kepada 80 kepala keluarga. Program ini juga telah direplikasi pada Desa Boto, yang terletak tak jauh dari Desa Watuagung.

oleh Tim Regional diperbarui 22 Des 2023, 08:45 WIB
Diterbitkan 21 Des 2023, 22:49 WIB
Kalbe
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mendapatkan penghargaan peringkat emas dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mendapatkan penghargaan peringkat emas dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan Proper diberikan secara simbolis oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin didampingi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohot kepada Presiden Direktur Kalbe, Vidjongtius dalam kegiatan penganugerahan Anugerah Lingkungan di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Pemberian penghargaan PROPER Emas kepada Kalbe menjadi wujud komitmen Kalbe dalam menjalankan keberlanjutan yang meliputi aspek lingkungan, sosial dan tanggung jawab (ESG).

“Program PROPER seyogyanya menjadi platform bagi perusahaan untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan berkelanjutan, dalam mencegah kerusakan lingkungan dan pencemaran aktivitas industrinya,” kata Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya.

Kalbe menerima peringkat PROPER Emas karena telah melakukan program unggulan yaitu pemberdayaan masyarakat di Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah.

Dalam ajang penilaian PROPER tahun 2023, Kalbe menampilkan program inovasi sosial bertajuk Desa Pancasilais, Damai, Berwawasan Lingkungan dan Mandiri (Desa Pandawa Lima) yang berada di Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah.

“Program ini merupakan inovasi sosial yang berawal dari keprihatinan atas sulitnya akses air di masyarakat Watuagung, yang mana berada di Kawasan pegunungan karst dengan keadaan geologis berbatu dan sulit air,” ujar Kalbe Corporate Sustainability Senior Manager, Abi Nisaka dalam keterangan resmi.

Program inovasi sosial di Desa Watuagung, kata Abi Nisaka, berawal dari pembukaan akses air oleh Kalbe kepada 80 kepala keluarga. Program ini juga telah direplikasi pada Desa Boto, yang terletak tak jauh dari Desa Watuagung.

Di Desa Boto, sebanyak 120 kepala keluarga telah teraliri akses air bersih yang diresmikan oleh Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno pada Maret 2023.

Setelah mengalirnya air bersih bagi masyarakat setempat, Kalbe mulai meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui program pengolahan sampah berbasis lingkungan. Dari program pengolahan sampah berbasis lingkungan, telah dihasilkan sejumlah produk seperti: pupuk, pakan ternak serta produk probiotik.

“Produk yang kami hasilkan dari program pengolahan sampah ini, mulai kami jual dan perkenalkan ke masyarakat sekitar. Minat masyarakat cukup tinggi dengan produk-produk ini,” tutur Matheus Dwi Pramono, Ketua Paguyuban Tirta Asri.

Tidak hanya meningkatkan perekonomian penduduk setempat, program pengolahan sampah berbasis lingkungan yang diinsiasi oleh Kalbe juga menunjukkan komitmen beyond compliance terhadap regulasi lingkungan yang berlaku. Model pengolahan sampah yang diinisiasi Kalbe di Desa Watuagung menjadi percontohan bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonogiri.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya