Liputan6.com, Makassar - Libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 berpotensi menambah jumlah sampah, utamanya sisa makanan dan plastik.enyikapi hal ini, trainer Global Ecobrick Alliance (GEA) termuda di dunia, Andi Nisfatul Aira menyampaikan pesan untuk tetap bijak plastik dan menjaga kualitas lingkungan hidup, kapanpun dan dimanapun berada.Â
"Bijak dan berdamai dengan plastik, adalah pilihan sejuta manfaat untuk bumi yang lebih tenang. Karena salah satu tujuan gerakan ecobrick, adalah menghindarkan plastik bekas dari teknologi daur ulang dan segala jenisnya," kata Aira, dalam acara PEACETVAL PEACE WITH NATURE, Sabtu 23 Desember 2023, di Convention Hall Fasilitas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar.Â
Baca Juga
Siswi Kelas IX, SMPN 29 Makassar ini menyatakan bahwa konsisten, akurasi dan bahagia adalah, kata kunci membuat ecobrick. Aira mengaku proses jalan panjang belajar Ecobrik tak hanya pada tatanan mengepak plastik ke dalam botol sisa air kemasan belaka.Â
Advertisement
Lulusan program Training of Trainer Ecobrick Online selama lima minggu ini mengaku harus sabar dan tekun menjalani setiap sesi materi.Â
"Saat itu usia Aira baru 10 tahun, lulus mengikuti semua sesi, semua tugas, praktikum, dan menyelesaikan semua bacaan, bersama beberapa trainer lain yang usianya jauh lebih dewasa," katanya.
Â
Tentang Ecobrick dan Proses Aira
Dalam sesi tersebut, Aira diperkenalkan tentang plastik, biosfer dan ecobrick. Dari polusi jadi solusi mengurangi konsumsi terhadap penggunaan plastik. Menggunakan bahan-bahan yang terurai secara organik.
Sederhananya, lanjut Aira, ecobrick itu adalah botol plastik yang berisi penuh segala jenis plastik bekas yang bersih dalam keadaan kering. Kemudian dipak menggunakan stik dari bambu ke dalam botol hingga mencapai kepadatan tertentu.Â
Manfaat Ecobrick paling fenomenal adalah bisa berfungsi sebagai balok bangunan dan dapat digunakan berulang-ulang. Manfaat penggunaan ecobrick terbaik adalah membangun ruang hijau komunitas.Â
"Ecobrick yang telah dibuat sebanyak mungkin, dikumpulkan bersama material lokal yaitu tanah lempung, pasir, jerami untuk membangun area hijau yang cantik dan memperkaya biosfer," kata Aira yang pernah terpilih menjadi Duta Zero Waste di MIWF Benteng Rotterdam tahun 2019.Â
Dalam sejumlah even environment, Aira dipercaya menjadi narasumber di berbagai kegiatan pelatihan lingkungan hidup. Speaker Maritime Leadership Camp 2021 by The Floating School, Speaker Maritime Leadership Camp 2022, dan berbagai kelas pelatihan di tingkat organisasi lingkungan hidup maupun kampus ke kampus di Sulawesi Selatan.Â
Aira berkegiatan di tempat-tempat yang tidak mainstream namun berpotensi terjadi timbunan sampah plastik. Mulai dari kampus Universitas Hasanudin, UNM, di lokasi air terjun Pumbunga, Kabupaten Maros, kaki Gunung Bawakaraeng Kabupaten Gowa, tepi Sungai Jeneberang, Hutan Bambu Alu di Kabuoaten Polman, Rumah Baca Nusa Pustaka di Sulawesi Barat.Â
Ia juga pernah menjadi pemateri Asian Medical Students Exchange Program (AMSEP) Indonesia for Taiwan tahun 2019.
Advertisement