Gunung Ibu Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter ke Arah Tenggara

Gunung Ibu kembali mengalami erupsi pada Rabu malam (31/1/2024), pukul 23.32 WIT.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 01 Feb 2024, 05:55 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2024, 05:55 WIB
Gunung Ibu
Gunung Ibu kembali mengalami erupsi pada Rabu malam (31/1/2024), pukul 23.32 WIT. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali mengalami erupsi pada Rabu malam (31/1/2024), pukul 23.32 WIT. Laporan Magma ESDM menyebut, tinggi kolom letusan Gunung Ibu mencapai 2.000 meter di atas puncak atau 3.325 meter di atas permukaan laut.  

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi Gunung Ibu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 186 detik.

Masyarakat dan wisatawan yang ada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas dalam radius 2 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

Hingga saat ini Gunung Ibu di Halmahera, Maluku Utara, masih berstatus Level II (Waspada), yang artinya hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi.

3 Jenis Bahaya Akibat Erupsi Gunung Api

Dilansir dari laman Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI, erupsi gunung api merupakan salah satu bencana yang sering dialami oleh Indonesia.

Menurut pengertiannya, erupsi gunung api adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dalam perut gunung berapi yang diakibatkan oleh adanya aktifitas magama dan pergerakan yang terjadi pada lempeng tektonik.

Apabila kita melihat dampak yang ditimbulkan akibat erupsi gunung api, kita dapat mengetahui bahwa dampak yang ditimbulkan tidak hanya pada kesehatan masyarakat yang ada disekitarnya, namun dampaknya juga dapat merusak lingkungan dan mempengaruhi kondisi alam.

Advertisement Berikut ini adalah 3 jenis bahaya yang muncul akibat adanya letusan gunung api, diantaranya adalah:

Bahaya Primer (Bahaya langsung dari erupsi)

1. Aliran hawa Panas

2. Lahar letusan (lumpur panas)

3. Lelehan lava

4. Gas vulkanik beracun

5. Lontaran batu pijar

Bahaya Sekunder (Bahaya yang tidak langsung dari erupsi)

1. Lahar

2. Longsor Vulkanik

Bahaya Ikutan (bahaya lain yang dipicu oleh dampak erupsi)

1. Tsunami

2. Kelaparan

3. Banjir bandang

Dengan mengetahui 3 jenis bahaya yang berpotensi akan terjadi akibat dampak erupsi gunung api diatas, diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dan bersegera untuk mengevakuasi diri ke lokasi yang lebih aman atau yang sudah ditentukan sebelumnya oleh petugas yang berwenang di lokasi bencana.

Tetap jaga kesehatan dan terapkan perilaku hidup bersih selama berada di lokasi pengungsian untuk memnimalisir potensi paparan penyakit ditengah masyarakat pengungsi.

Tidak lupa untuk segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami luka maupun cidera selama masa evakuasi, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya