Â
Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu di Halmahera Barat kembali erupsi pada Rabu (12/3/2025), pukul 17.44 WIT. Laporan Pusat Vulkkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 1.200 meter di atas puncak, atau sekitar 2.525 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 75 detik.
Advertisement
Petugas Pos Pantau Gunung Ibu Iskandar mengimbau, masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong alias hoaks, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
"Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," katanya.
Sepanjang 2025, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 866 kali. Hingga hari ini, Rabu (12/3/2025), pukul 15.19 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Â
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Berdasarkan hasil pemantauan PVMBG, menurut laporan per Rabu (12/3/2025), periode pukul 06.00-12.00 WIT, Gunung Ibu tercatat mengalami sebanyak 14 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 16-28 mm, dan lama gempa 37-51 detik, serta 23 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-13 mm, dan lama gempa 19-25 detik, lalu 34 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 15-18 detik.
Pada periode pengamatan itu juga, Gunung Ibu mengalami 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-3 mm, S-P 0.6-0.9 detik dan lama gempa 9-11 detik, serta 11 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6-21 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 21-59 detik.
Advertisement
