497 Rumah Rusak dan 1.308 Jiwa Terdampak Akibat Puting Beliung di Rancaekek

Angin kencang pun berdampak pada lebih dari 1.000 jiwa.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 22 Feb 2024, 18:06 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2024, 18:06 WIB
Tornado Rancaekek
Tim gabungan membersihkan pohon tumbang dan rumah roboh pascakejadian angin kencang di Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2/2024). (BPBD Kabupaten Sumedang)

Liputan6.com, Bandung - Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, tercatat sebanyak 497 rumah mengalami kerusakan akibat fenomena angin kencang puting beliung di Kecamatan Rancaekek, Rabu, 21 Februari 2024.

Secara keseluruhan, kerusakan rumah terbagi dalam tiga ketegori yakni rusak berat, sedang dan ringan. Mayoritas rumah masuk kategori rusak berat yakni 223 rumah, sementara 208 rumah masuk kategori rusak sedang, dan 66 rumah lainnya kategori rusak ringan.

"Puting beliung pada pukul 15.30 WIB, Rabu (21/2/2024), berdampak di tiga Kecamatan Cicalengka, Rancaekek, dan Cileunyi," kata Kelapa Seksi Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Asep Mahmud di Bandung, Kamis, 22 Februari 2024. "Ada sekitar 223 rumah rusak berat, 208 rumah rusak sedang dan rusak ringan 66 rumah," imbuhnya.

Angin kencang pun berdampak pada lebih dari 1.000 jiwa. Saat ini, terdapat tenda darurat atau posko bencana sementara di Balai Desa Nanjung Mekar.

"Sebanyak 422 KK (kepala keluarga) terdampak, 1.308 jiwa," kata Asep.

Tak hanya di Kabupaten Bandung, angin puting beliung juga dirasakan di wilayah Kabupaten Sumedang yakni Kecamatan Jatinangor dan Mangunraja.

Pj. Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengatakan, ada sekitar 120 warga yang alami luka. Pemerintah Kabupaten Sumedang pun kini mendirikan tenda darurat di Kecamatan Mangunraja, Desa Cimanggung.

"Kami siapkan tenda darurat sebagai penanganan darurat untuk warga terdampak, ada 113 warga yang luka ringan dan 10 luka sedang," kata Herman dalam keterangannya di Sumedang, dikutip Kamis, 22 Februari 2024.

Pemerintah Kabupaten Sumedang akan mendata jumlah rumah atau bangunan rusak. "Prioritas selanjutnya adalah rehabilitasi. Jadi rumah yang rusak akan direhab dan ini membutuhkan waktu," katanya.

Butuh Terpal, Butuh Bantuan Tenaga

Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo menyampaikan, personel gabungan TNI-POLRI serta BPBD Kabupaten Bandung turut diterjunkan untuk membersihkan material rumah warga yang terdampak angin puting beliung.

"Saat ini, tentunya warga yang terdampak angin puting beliung membutuhkan material seperti terpal, supaya jangan sampai kalau ada hujan lagi jangan sampai banjir ataupun bocor," katanya.

"Dan material yang dibutuhkan termasuk juga dengan tenaga kasar, saat ini TNI-POLRI juga melakukan pemindahan material-material, apalagi material yang bisa mendatangkan korban susulan," sambungnya.

"Bantuan ini pun sudah didukung oleh pemda yakni menyiapkan dapur umum bagi petugas maupun masyarakat disini," katanya.

Warga terdampak juga diminta agar mengungsi sementara waktu, khususnya mereka yang rumahnya rusak berat.

"Yang kategori rusak berat ini diharapkan warga masyarakatnya berkenan untuk mengungsi sambil diperbaiki rumahnya. Karena memang sudah kategori rubuh tidak hanya atapnya saja," sambungnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya