PBNU Dukung BNPT Cegah Radikalisme dengan Pengajian Cinta Tanah Air

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung pencegahan paham radikalisme dalam bentuk kesiapsiagaan, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), terutama melalui kegiatan pengajian.

oleh Tim Regional diperbarui 16 Mar 2024, 13:34 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2024, 13:26 WIB
Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH. Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, pihaknya memaklumi berbagai perkembangan global terkini mendorong tingginya harga minyak dunia. (Doc. Istimewa)
Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH. Ahmad Fahrur Rozi (Doc. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung pencegahan paham radikalisme dalam bentuk kesiapsiagaan, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), terutama melalui kegiatan pengajian.

Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi, yang akrab disapa Gus Fahrur, mengatakan, dengan menghidupkan pengajian yang mengajarkan jemaahnya untuk cinta Tanah Air, pintu radikalisme dapat ditangkal.

"Ajaran Islam ahlussunah yang mengakar di masyarakat Indonesia mempunyai kearifan lokal dalam menangkal radikalisme," katanya, Sabtu (16/3/2024).

Diungkapkan Gus Fahrur, paham radikalisme dapat menjangkiti semua agama, di mana radikalisme agama dinilai lebih berbahaya dibandingkan dengan radikalisme lainnya.

"Mengingat ada iming-iming surga dan semua orang yang beragama tentu menginginkan surga," ungkapnya.

 

Massif Lakukan Penindakan

Ilustrasi ceramah, pengajian
Ilustrasi ceramah, pengajian. (Photo by Masjid Pogung Raya on Unsplash)

Sementara itu, di samping aspek pencegahan paham radikalisme, Gus Fahrur juga berharap kepada aparat penegak hukum agar lebih masif melakukan penindakan terhadap para terduga terorisme.

"Kuncinya adalah penegakan hukum dan keadilan. Kita semua harus tunduk kepada aturan, diskriminasi terhadap satu agama tertentu juga akan memantik pertikaian dan radikalisme," sebutnya.

Direktur Deradikalisasi BNPT, Brigjen Pol R. Ahmad Nurwakhid menjelaskan, BNPT terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran paham radikalisme dan terorisme di lingkungan masyarakat.

"Terkait pencegahan radikalisme dan terorisme saat Ramadan, prinsipnya kegiatan pencegahan terus berlangsung di tengah masyarakat baik kesiapsiagaan, kontra radikalisasi dan deradikalisasi," katanya.

Pengajian dan Ceramah

Ilustrasi - Santri mengaji. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Santri mengaji. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Salah satu upaya pencegahan tersebut dilakukan dengan pengajian-pengajian dan ceramah yang menekankan cinta tanah air serta nilai-nilai persatuan dan kesatuan sebagai bagian dari kontra radikalisasi dalam menangkal narasi propaganda kelompok terorisme.

"Kontra radikalisasi berarti menangkal narasi, ideologi dan propaganda kelompok teroris agar tidak mempengaruhi masyarakat," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya