Gesit Berprestasi dan Jejak Dianita Rohmatin Bangun Literasi di Mojokerto

Dianita Rohmatin (30), pustakawan dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Mojokerto, telah menunjukkan dedikasi dan inovasi yang luar biasa dalam meningkatkan minat baca di kalangan siswa.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 01 Jul 2024, 05:35 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2024, 05:35 WIB
Dianita Rohmatin
Dianita Rohmatin (30), pustakawan dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Mojokerto, telah menunjukkan dedikasi dan inovasi yang luar biasa dalam meningkatkan minat baca di kalangan siswa. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Dianita Rohmatin (30), pustakawan dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Mojokerto, telah menunjukkan dedikasi dan inovasi yang luar biasa dalam meningkatkan minat baca di kalangan siswa.

Lahir di Jombang, Jawa Timur, dan saat ini tinggal di Mojokerto, Dianita telah mengabdikan dirinya untuk dunia perpustakaan sejak menyelesaikan gelar S1 dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Kini, ia menjadi salah satu peserta Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional 2024, sebuah penghargaan bergengsi yang mengapresiasi pustakawan yang berdedikasi dalam pelayanan kepada masyarakat.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat dan banyak ilmu yang bisa didapatkan, terutama mengenai literasi dan minat baca di Indonesia," ujarnya Dianita berbagi pandangannya tentang pentingnya kegiatan pustakawan berprestasi.

Menurut Dianita, indeks minat baca di Kabupaten Mojokerto sudah cukup tinggi, namun masih ada banyak tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan waktu yang disediakan untuk siswa mengunjungi perpustakaan.

"Waktu yang disediakan untuk ke perpustakaan sangat minim, terutama karena jadwal sekolah yang padat," jelas Dianita.

Meskipun siswa di MAN 1 Mojokerto memiliki minat baca yang tinggi, keterbatasan waktu menjadi hambatan utama. Istirahat pertama hanya 15 menit, sementara istirahat kedua yang berdurasi satu jam sering kali dihabiskan untuk makan siang dan salat.

Dianita juga mengakui bahwa gempuran gadget dan produk AI dapat mengganggu konsentrasi membaca. "Membaca buku secara digital seringkali terdistraksi oleh notifikasi dari aplikasi lain, seperti WhatsApp atau game," ucapnya.

Meskipun teknologi bisa menjadi alat yang berguna, Dianita menekankan pentingnya pengendalian diri dalam memanfaatkan gadget untuk mendukung literasi. ”Menurut saya lebih ke sosialisasi pengendalian diri bagaimana caranya memanfaatkan gadget semaksimal mungkin di era informasi,” ujarnya.

Program Gesit Berprestasi

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Dianita mengembangkan program inovatif bernama "Gesit Berprestasi". Program ini bertujuan untuk menggaungkan semangat literasi di kalangan siswa melalui perpustakaan platform dan raport literasi.

"Dengan program ini, siswa diajak untuk menyadari manfaat membaca bagi diri mereka sendiri. Mereka dapat meminjam buku dari perpustakaan dan membacanya di rumah, yang lebih efektif daripada mencoba membaca di sekolah dengan waktu yang terbatas," jelas Dianita.

Selain itu, siswa didorong untuk membuat karya tulis, grafis, audio, atau video yang kemudian dimasukkan ke dalam raport literasi yang mereka terima setiap akhir semester.

Program ini tidak hanya meningkatkan eksistensi perpustakaan dan citra pustakawan, tetapi juga berdampak positif terhadap prestasi siswa.

Sebelum Perpustakaan MAN 1 Mojokerto menyelenggarakan Gesit Prestasi, pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat belajar masih rendah. Padahal setiap awal tahun pelajaran pada kegiatan MATSAMA (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah), perpustakaan selalu melaksanakan kegiatan orientasi perpustakaan.

Data pengunjung perpustakaan pada Tahun Pelajaran 2020/2021 hanya 722 atau 55% dari total jumlah anggota perpustakaan. Bahkan transaksi peminjaman koleksi/pemanfaatan koleksi hanya 363 kali dalam satu tahun pelajaran.

"Dari Gesit Prestasi, pemanfaatan perpustakaan meningkat 190% dan kunjungan meningkatkan 120%. Siswa juga aktif berkarya pada platform literasi, yang kini karyanya sudah mencapai 200 karya," tutur Dianita.

Tidak hanya itu, dua siswa MAN 1 Mojokerto berhasil menjadi Duta Baca Kabupaten Mojokerto pada tahun 2021 atas bimbingan pustakawan. Selain itu, pustakawan juga meraih Juara 1 pada perhelatan Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Berprestasi Tingkat Kabupaten Mojokerto Kategori Pustakawan pada tahun 2022.

Menurut Dianita, program Gesit Prestasi tidak hanya berdampak positif terhadap perpustakaan, tetapi juga instansi MAN 1 Mojokerto. Banyak siswa yang aktif mengikuti kompetisi akademik, karya tulis ilmiah dan lainnya, yang secara tidak langsung meningkatkan citra positif MAN 1 Mojokerto di mata masyarakat.

"Sehingga orang tua tidak ragu memilih madrasah ini sebagai tempat belajar putra-putri mereka. Beberapa pustakawan sekolah dan mahasiswa ilmu perpustakaan juga sering bertanya terkait program ini," ujarnya.

Gesit Berprestasi menyasar ke seluruh siswa MAN 1 Mojokerto guna meningkatkan prestasi siswa, citra positif perpustakaan dan madrasah melalui kolaborasi berbagai pihak yang berprinsip pada asas motivasi, kesadaran diri dan kemandirian dalam berliterasi.

 

Buku sebagai Sumber Inspirasi

Sebagai pustakawan, Dianita merasa bangga atas perannya dalam mempromosikan literasi. "Saya adalah salah satu orang yang besar karena buku. Buku adalah sumber prestasi saya sejak SMA hingga sekarang," ungkapnya.

Pengalaman pribadi Dianita membuktikan bahwa buku memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengubah hidup seseorang.

Dengan dedikasi dan inovasinya, Dianita Rohmatin telah membuktikan bahwa pustakawan memiliki peran penting dalam membangun budaya literasi di masyarakat. Partisipasinya dalam Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional 2024 menjadi bukti nyata atas kontribusinya yang berharga bagi dunia literasi di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya