Liputan6.com, Mamuju - Bank Indonesia Perwakilan Sulbar merilis pertumbuhan ekonomi Sulbar pada triwulan I 2024 tercatat sebesar 6,02 persen (yoy). Hal ini mengalami kenaikan jika dibandingkan pada triwulan IV 2023 yang sudah dirilis Bank Indonesia Perwakilan Sulbar.
Pj Gubernur Sulbar Bahtiar mananggapi pencapain itu dengan apresiasi atas kerja keras pemerintah daerah se-Sulbar bersama pihak swasta pada sektor perekonomian. Utamanya pada Bank Indoenesia yang konsisten memberikan pendidikan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat dan menjadi inflasi.
Advertisement
Baca Juga
"Terimakasih juga kami ucapkan KPK, OJK, LPS, Bulog dan seluruh instansi veritikal serta peran besar Forkopimda, Forkopimcam dan DPRD," kata Bahtiar, Minggu (30/06/24).
Bahtiar juga mengapresiasi seluruh perbankan di Sulbar yang memberi kemudahan pelayanan kepada masyarakat Sulbar. Baik itu bank BRI, Mandiri, BNI, BSI dan Sulselbar, begitupun dia respek kepada para pahlawan UMKM Sulbar.
"Saat ini semua berikrar perkuat persatuan kesatuan Sulbar. Demi Sulbar yang malaqbi, maju dan berkelanjutam dalam ekosistem ekonomi hijau dan biru," ungkap Bahtiar.
Sementara itu, menurut Bahriar, apa yang dicapai akan terus dipertahankan dengan kerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berdampak pada kenaikan pertumbuham ekonomi Sulbar. Pihak swasta memberi dorongan besar untuk tumbuhnya ekonomi kerakyatan yang inklusif, termasuk UMKM didorong semakin maju dan berkembang.
"Tiga sektor utama yang menjadi ujung tombak ekonomi Subar yakni pertanian, ternak dan ikan akan kita gerakkan dengan gunakan APBD provinsi, Kabupaten dan desa serta potensi pariwisata kita galakkan keunggulan kompetitiv skala nasional," ujar Bahtiar.
Bahtiar mengungkapkan, salah satu contohnya upaya dengan menjadikan Sulbar penghasil komoditas pisang dan sukun terbesar selain yang sudah ada seperti durian, kopi, coklat, sawit dan komoditi lainnya. Selain itu pemerintah kabupaten juga harus menemukan keunggulan daerahnya sendiri.
"Misalnya Mamasa saya sudah minta menjadi penghasil tanaman hias bunga anggrek terbesar nasional yang bisa di ekspor, caranya saya minta setiap warga Mamasa harus punya ribuan bahkan jutaan tanaman anggrek disekitar rumahnya," ungkap Bahtiar.
Karena itu, menurut bahtiar jika kuantiti cukup, maka pembeli tetap mudah diundang. Jadi kuncinya apapun yang ditanam harus jumlah besar sehingga bisa menjadi skala industri. Contoh kenapa sawit Sulbar hebat karena jumlahmya besar. Komoditi lain mulai juga akan dipimpin gerakkan budidayanya.
"Satu tahun kedepan hasilnya keliatan. Jangan-jangan pertumbuhan Sulbar tahun berikutnya tumbuh jadi 8 persen lebih itu keren banget. Dalam 5 tahun kedepan pertumbuhan harus 8 hingga 10 persen baru bisa kejar ketinggalan Sulbar dengan daerah lainnya di Indonesia yang sudah maju," ucap Bahtiar.
Bahtiar juga memandang sangat diperlukan dukungan pemerintah pusat untuk kemudahan aksesbilitas seperti pembangunan infrastruktur pelabuhan kontainer dan bandara udara serta infrastruktur pendukung lainnya di Sulbar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Kami mohon bantuan pusat bangun infrastur dasar Sulbar pelabuhan. Bandara, jalan, jembatan, bendungan dan waduk. Termasuk menjadikan Balabalakang sebagai halaman depan Sulbar sebagai pusat industri ekonomi perikanan kelautan terdekat IKN yang memiliki potensi wisata pulau indah," tutup Bahtiar.